Senin 24 Aug 2020 16:45 WIB

Covid-19 Lebih dari Dua Ribu per Hari, IDI: Ini Pertanda

Banyak orang yang terinfeksi namun belum mengetahuinya

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih berpose untuk Republika saat diwawancarai diruang kerjanya di Kantor IDI, Menteng, Jakarta, Rabu (15/1).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih berpose untuk Republika saat diwawancarai diruang kerjanya di Kantor IDI, Menteng, Jakarta, Rabu (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai peningkatan tren kasus baru positif terinfeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) menjadi satu pertanda. 

Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih menjelaskan, peningkatan hingga lebih dari dua ribu per hari sepekan terakhir memperlihatkan  Covid-19 masih terjadi. Banyak orang yang terinfeksi namun belum mengetahuinya kemudian menularkan ke yang lain.

Daeng M Faqih mengatakan, data yang dihimpun pemerintah kemudian dilaporkan ke publik terungkap bahwa kasus baru Covid-19 masih terjadi, bahkan diatas 2 ribu kasus per hari dalam beberapa hari terakhir. " Artinya banyak komunitas kita yang belum mengetahui (tertular Covid-19) dan belum diisolasi kemudian menularkan ke yang lain," ujarnya saat ditemui di kantornya, di Jakarta, Senin (24/8).

Dia menyebutkan data bahwa satu orang yang terinfeksi Covid-19 di Jakarta berpotensi menularkan ke sembilan orang lainnya. Padahal, ia mengingatkan bahwa organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menargetkan tidak ada lagi penularan. "Jadi kita harus kerja lebih keras supaya orang yang telah terinfeksi virus tidak menularkan ke banyak orang," ujar dia.

Ia menyebutkan beberapa upaya harus dikerjakan yaitu melakukan testing untuk menemukan kasus baru dan diisolasi. Ia menambahkan, pihak yang jadi garda terdepan testing, tracing, treatment adalah petugas kesehatan dan meminta meminta kecepatan melakukan testing bisa lebih baik. Ini untuk menemukan kasus baru di lapangan.

Kemudian begitu menemukan yang terinfeksi, dia melanjutkan, maka semakin cepat isolasi dan lokalisir dilakukan supaya tidak menularkan ke yang lain. Sementara itu, dia menambahkan, masyarakat yang sehat harus menerapkan protokol kesehatan supaya tidak sakit.

Artinya, dia melanjutkan, aplikasi protokol kesehatan ini sebagai aspek pencegahan dan masyarakat jadi garda terdepan. Tak hanya itu, ia meminta pimpinan masyarakat seperti pemerintah, hingga organisasi profesi juga ikut bergerak memberikan pemahaman, pengertian, pengaruh atau perintah kepada komunitasnya supaya disiplin dalam melakukan protokol kesehatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement