REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat mengemukakan kebakaran di Kantor Kejaksaan Agung (Kejakgung) di Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, menimbulkan kerusakan gedung yang cukup parah. Hingga malam ini, pihak kepolisian belum bisa masuk ke delam gedung Kejakgung.
"Persentasenya (kerusakan) cukup parah, kita belum bisa hitung kerugian. Tapi rekan-rekan wartawan bisa lihat sendiri, sama-sama kita belum bisa masuk ke dalam," kata Ade usai mengecek kondisi gedung Kejaksaan Agung, Ahad (23/8).
Bangunan yang terbakar dari sisi kanan hingga sisi kiri gedung utama Kantor Kejakgung. Api dilaporkan berawal dari lantai 6, lalu merembet ke lantai bawah hingga enam lantai hangus terbakar.
Kondisi bangunan akibat kebakaran gosong (berwarna hitam), seluruh kaca ruangan pecah dan mesin AC di tiap lantai ikut terbakar. Menurut Ade, hingga Ahad masih ada asap di beberapa bagian bangunan. Asap tersebar di beberapa lantai gedung utama Kejagung sehingga upaya pendinginan membutuhkan waktu satu hari.
Masih adanya asap di sejumlah bagian gedung membuat pelaksanaan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Puslabfor dan Inafis Polri dilanjutkan Senin (24/8).
"Agendanya adalah hari ini, sore sampai nanti malam masih dilakukan pendinginan lanjutan, supaya dari Tim Puslabfor Mabes Polri bersama tim olah TKP lainnya dalam kondisi aman untuk masuk," ujar Ade.
Menurut Ade, upaya pendinginan membutuhkan waktu yang lama karena banyaknya material yang mudah terbakar di dalam gedung Kejaksaan Agung.
"Bahan terbakar banyak. Bisa dilihat sendiri bagian mana saja yang terbakar dari sini," ujarnya.
Ade mengharapkan proses pendinginan sampai malam ini selesai. Setelah selesai maka besok dilakukan olah TKP. Dari olah TKP nantinya akan ada hasil olah TKP sementara. Sedangkan, olah TKP yang dilakukan hari ini masih belum diperoleh data apapun.
"Tapi langkah-langkahnya sudah dilakukan," kata Ade.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Selatan Helbert Plinder Loan mengatakan, api cepat merambat ke seluruh ruangan gedung karena banyak benda-benda yang mudah terbakar. Seperti kertas serta dinding pembatas ruangan yang terbuat dari bahan seperti plywood dan partikel board.
"Yang terbakar itu adalah benda-benda yang gampang terbakar, langsung cepat menyebar apinya," kata Helbert.
Kebakaran kantor Kejaksaan Agung terjadi Sabtu (22/8) pukul 19.10 WIB. Upaya pemadaman melibatkan 57 unit mobil damkar dan 300 personel gabungan Damkar se-DKI Jakarta.