REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, Jawa Barat Luqman Arif mengatakan selama 23 hari dibukanya layanan tes cepat Covid-19 di Stasiun Cirebon, tercatat 2.961 calon penumpang kereta api yang memanfaatkan layanan tersebut. "Selama 23 hari pelayanan tes cepat Covis-19 yaitu mulai 30 Juli sampai dengan 21 Agustus 2020, terdapat 2.961 calon penumpang yang telah menggunakan layanan itu," kata Luqman di Cirebon, Sabtu (22/8).
Luqman mengatakan artinya dalam sehari kalau di rata-rata terdapat 128 orang yang memanfaatkan layanan tes cepat Covid-19. Layanan tes cepat Covid-19 yang berada di Stasiun Cirebon, merupakan kerja sama antara PT KAI dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia. "Layanan tes cepat Covid-19 sangat terjangkau yaitu Rp 85 ribu per orang," ujarnya.
Dari 2.961 calon pengguna jasa yang mengikuti tes cepat Covid-19 terdapat 10 orang dinyatakan reaktif dan kemudian langsung dilakukan penanganan oleh tim kesehatan. "Pihak Rajawali Nusindo yang menangani sudah bekerja sama dengan Satgas Covid-19 Kota Cirebon untuk tindak lanjut 10 orang yang reaktif," tuturnya.
Luqman mengimbau bagi calon pengguna jasa kereta yang akan memanfaatkan layanan tes cepat Covid-19 datang satu hari sebelum keberangkatan, untuk memudahkan ketika akan berangkat menggunakan KA. Dia juga menyampaikan bahwa setiap calon pengguna jasa yang dinyatakan reaktif, maka tidak diperbolehkan menggunakan layanan KA dan semua biaya tiket yang sudah dikeluarkan dikembalikan 100 persen.
"Bagi masyarakat yang akan melakukan tes cepat Covid-19 di Stasiun Cirebon, diimbau melakukan satu hari sebelum perjalanan dan datang di stasiun minimal 30 menit sebelum jam keberangkatan," katanya.