Ahad 23 Aug 2020 00:15 WIB

DKI-Jatim Kompak Sumbang Kasus Sembuh Lebih Banyak

Pemerintah juga masih melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap 75.457 suspek.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Agus Yulianto
Seorang anak melintasi mural bertema Covid-19 di Jakarta.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Seorang anak melintasi mural bertema Covid-19 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data perkembangan kasus Covid-19 yang dirilis Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Sabtu (22/8) menunjukkan, penambahan kasus sembuh lebih banyak dibandingkan kasus konfirmasi positif Covid-19. Kasus sembuh bertambah 2.207 kasus, sedangkan kasus baru positif Covid-19 bertambah 2.090 dari pemeriksaan 24.749 spesimen.

Sehingga total untuk kasus sembuh sebanyak 105.198 dan kasus konfirmasi positif mencapai 151.498. Dalam laporan itu juga tercatat, DKI Jakarta dan Jawa Timur (Jatim) kompak menyumbang kasus sembuh lebih banyak daripada kasus baru positif.

DKI melaporkan penambahan kasus sembuh sebanyak 649 dan kasus sembuh di Jatim bertambah 402. Meskipun demikian, DKI dan Jatim tetap menjadi provinsi tertinggi yang menyumbang kasus baru positif Covid-19 yakni 588 kasus dan 321 kasus.

Selain kedua provinsi itu, Jawa Barat juga mencatatkan kasus sembuh lebih banyak yaitu 181 kasus. Akan tetapi, Jawa Barat berada di urutan ketiga dengan provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi dengan 134 kasus.

Daerah lain yang juga melaporkan penambahan kasus lebih tinggi dibandingkan kasus baru positif Covid-19 antara lain Jawa Tengah 143 kasus, Kalimantan Selatan 230 kasus, Sumatera Utara 80 kasus, dan Sulawesi Selatan 69 kasus. Kemudian, Papua mencatatkan penambahan kasus sembuh sebanyak 36, Nusa Tenggara Barat 26 kasus, Nusa Tenggara Timur 10 kasus, Papua Barat enam kasus, Kalimantan Utara sembilan kasus, Sulawesi Tengah tujuh kasus, dan Gorontalo 32 kasus.

Selain itu, ada penambahan kasus meninggal sebanyak 94 orang, sehingga total kasus meninggal secara nasional menjadi 6.594 orang. Pemerintah juga masih melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap 75.457 suspek di 34 provinsi dan 485 kabupaten/kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement