REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pesawat kebanggaan Indonesia, N250 Gatotkaca, akhirnya tiba di Museum Pusat Dirgantara Mandala Lanud Adi Sutjipto (Muspusdirla) DI Yogyakarta. Pesawat rancangan BJ Habibie ini tiba usai menempuh perjalanan darat dari Bandung.
Haru memang melihat pesawat yang biasanya kita lihat terbang gagah di udara terangkut di atas trailer truk. Apalagi, ketika melihat badan pesawat yang sudah dibongkar dan terikat, seperti menunjukkan ketidakberdayaannya kini.
Pesawat ini menjadi saksi bisu kecanggihan teknologi dirgantara yang dikuasai para putra terbaik bangsa ini pada masanya. Prestasi yang pernah menghebohkan dunia dirgantara itu sampai saat ini masih membekas sebagai rasa bangga bangsa Indonesia khususnya insan dirgantara.
Gatotkaca kini terparkir persis di barisan depan Muspusdirla, titik paling strategis yang paling banyak dikunjungi masyarakat. Tujuannya satu, tidak lain agar lebih banyak masyarakat tahu kehebatan anak bangsa Indonesia.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU), Marsma TNI Fajar Adriyanto, mengaku sedih melihat Gatotkaca kini terparkir bersama 60 pesawat lain di museum. Sekaligus, bangga bisa menjadi saksi kehebatan anak bangsa.
"Kebanggaan bangsa Indonesia, hasil karya anak bangsa yang luar biasa, yang zamannya ini menjadi pesawat penumpang paling canggih. Masyarakat berhak dan wajib tahu bagaimana anak bangsa bisa membuat pesawat," kata Fajar, Jumat (21/8).
Selama perjalanan dari Bandung ke Yogyakarta, Gatotkaca menarik perhatian banyak masyarakat. Terlebih, dibawa menggunakan kecepatan rendah dengan rombongan tiga trailer dan beberapa truk yang dapat dilihat masyarakat.
Masyarakat yang melihatnya tidak mau ketinggalan mengabadikan melalui telfon selulernya. Terlebih, ketika memasuki rest area, banyak masyarakat yang langsung berswafoto dengan Gatotkaca sebagai kenang-kenangan.
Sepanjang perjalanan darat, memang Gatotkaca menemui kendala-kendala seperti saat melewati pintu tol. Sebab, pintu-pintu tol itu memang tidak diciptakan untuk kendaraan berjenis pesawat yang memiliki badan sangat lebar.
Namun, setelah berkomunikasi dengan Jasa Marga, ada beberapa pintu tol yang akhirnya dimodifikasi agar Gatotkaca bisa melintas. Bahkan, karena rombongan sempat mengempeskan ban truk di salah satu pintu tol agar bisa melintas.
Fajar mengungkapkan, Gatotkaca memang seharusnya sudah dapat disaksikan oleh masyarakat sesaat setelah tiba di Muspusdirla. Namun, karena pandemi Covid-19 diterapkan dulu protokol-protokol khusus sebelum museum dibuka umum.
"Rencananya, untuk umum awal bulan depan. Ini (Muspusdirla) ditutup sejak 15 Maret 2020 sampai sekarang, untuk pembukaan lagi sudah siap, kita sudah siap dengan protokol kesehatan, tinggal izin dari Dispar dan Disbud," ujar Fajar.
Sesuai namanya, N250 Gatotkaca merupakan pesawat yang secara penuh dibuat Indonesia dengan dua mesin dan 50 kapasitas penumpang. Serta, menempatkan huruf n di depan 250 yang merupakan singkatan dari Nusantara.
Gatotkaca memang menjadi satu-satunya pesawat penumpang buatan Indonesia di Muspusdirla. Selain Gatotkaca, ada pesawat-pesawat militer seperti Si Kumbang yang akan menemaninya di Muspusdirla. "Insya Allah kita rawat, minimal kebersihannya kita jaga, kita akan cat lagi seperti aslinya," kata Fajar.