REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Stok darah di PMI Medan, Sumatra Utara menipis. Hal itu terjadi seiring semakin berkurangnya masyarakat yang mendonorkan darahnya selama pandemi Covid-19.
Kepala Seksi Pelayanan Teknik Laboratorium dan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) UTD PMI Medan, Ira Fitrianti Putri Lubis di Medan, Jumat, mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, stok darah bisa mencapai 4.000 hingga 5.400 kantong darah. Namun, selama pandemi Covid-19, jumlah itu jauh menurun, seiring dengan berkurangnya masyarakat melakukan donor darah.
"Untuk menutupi kekurangan itu kita melakukan sistem donor keluarga atau donor pengganti, karena setiap hari permintaan kantong darah bisa mencapai 200 kantong darah," katanya.
Ira mengatakan, saat ini ada syarat tambahan untuk melakukan donor. Syarat umum selama ini, calon donor harus sehat jasmani dan rohani, berusia 17–65 tahun, memiliki berat badan minimal 45 kg, memiliki tekanan darah dalam batas tekanan sistolik 100–170 mmHg dan diastolik 70–100 mmHg, memiliki kadar Hb normal, yaitu 12,5–17,0 g% ,dan tidak mendonorkan darahnya dalam 12 minggu terakhir.
"Selama pandemi Covid-19 ini, dianjurkan untuk tidak melakukan donor darah apabila mengalami demam, tidak enak badan, atau gejala yang mengarah pada Covid-19, seperti batuk, pilek dan sulit bernapas serta memiliki riwayat kontak dekat dalam 14 hari terakhir dengan orang yang didiagnosis atau diduga terinfeksi atau diduga terinfeksi virus corona," katanya.
Sebelumnya, Ketua PMI Medan Musa Rajekshah mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya guna meningkatkan stok darah agar mampu memenuhi kebutuhan darah masyarakat di daerah itu. Langkah nyata yang dilakukan untuk meningkatkan persediaan kantong darah adalah dengan melakukan sosialisasi dan menjemput bola, datangi kantor-kantor dinas, kantor kepolisian atau pun kantor swasta.
"Karena satu kantor dinas pasti karyawannya lebih dari 50 orang, jadi bisa lebih cepat menambah jumlah stok darah," kata Musa yang juga merupakan Ketua PMI Medan itu.
Musa mengimbau kepada masyarakat agar tidak takut melakukan donor darah pada masa pandemi Covid-19. Apalagi, petugas PMI yang akan mengambil darah tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Stok darah kita menurun selama pandemi ini, karena masyarakat enggan mendonorkan darahnya mungkin karena takut. Padahal, donor darah itu penting bagi kesehatan kita. Masalah takut tertular Covid-19, kawan-kawan PMI pasti sudah melakukan sterilisasi sebelum menjalankan tugasnya dan yang paling penting tetap menggunakan masker dan hand sanitizer saat mendonor darah," katanya.