Kamis 20 Aug 2020 18:29 WIB

Survei Indikator: Anies Paling Peka Terhadap Krisis Covid-19

Anies di peringkat pertama dengan skor 72,9 dalam hal sense of crisis Covid-19.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya, dan menyatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan paling memiliki sense of crisis atau kepekaan terhadap krisis selama pandemi Covid-19. Ia berada di peringkat pertama dengan nilai 72,9 dari 100.

"Anies Baswedan paling tinggi tapi beda tidak terlalu banyak dengan Ridwan Kamil dan Ganjar," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalan rilis yang disampaikan secara virtual, Kamis (30/8).

Baca Juga

Peringkat kedua ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dengan nilai 72,1. Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tepat berada di bawahnya dengan nilai 72,0.

"Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berada di peringkat keempat. Kelima ditempati Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berada di posisi paling buncit soal sense of crisis," ujar Burhanuddin.

Kepekaan Anies terhadap krisis Covid-19 berdampak baik pada pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). DKI Jakarta menjadi provinisi terefektif kedua dalam menjalankan kebijakan tersebut.

"Sumatera Barat paling tinggi, terus DKI Jakarta (skor 66,3), Jawa Barat (skor 66,3), Jawa Tengah (skor 65,8), Riau (skor 62,3)," ujar Burhanuddin.

DKI Jakarta juga mendapatkan nilai paling tinggi, karena menjadi provinsi yang berhasil menekan angka kematian akibat Covid-19. "Sebanyak 67,6 persen responden menilai DKI Jakarta paling efektif. Jawa Barat di urutan kedua dengan skor 67,4 persen, dan Sumbar 67,2 persen," ujar Burhanuddin.

Survei tersebut digelar Indikator Politik sejak awal Juli hingga awal Agustus 2020. Adapun, jumlah responden sebanyak 304 elite dari 20 kota di Indonesia.

Mereka terdiri dari akademisi yang menjadi rujukan media, redaktur politik dan kesehatan media, pengusaha, pengamat kesehatan, sosial dan politik, tokoh organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, LSM, dan organisasi profesi.

Sejumlah tokoh yang menjadi responden survei antara lain Bibit Waluyo, Nasaruddin Umar, dan Busyro Muqoddas. Hingga mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Komaruddin Hidayat, Cholil Nafis, Haris Azhar, Alvin Lie, dan Ray Rangkuti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement