REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjadi narasumber kampanye komunikasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan launching perangko edisi "100 Tahun Gedung Sate" dalam rangka peringatan HUT ke-75 Provinsi Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (19/8).
Acara bertajuk "AKB di Jabar" ini digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, di masa AKB.
Menurut Ridwan Kamil, menerapkan protokol kesehatan 3M merupakan bentuk bela negara masyarakat umum karena pandemi global Covid-19 ini merupakan musuh bersama yang berdampak hampir di semua sektor perekonomian.
"Kuncinya kebersamaan. Karena di Jawa Barat, kita memperlakukan Covid-19 ini seperti perang. Dia (Covid-19) itu musuh, kalau musuh, semua harus siap bela negara,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Selain itu, kata Emil, bela negara dalam bentuk lainnya juga bisa dilakukan masyarakat sesuai kemampuan masing-masing. Misalnya, bela negara dengan hartanya, bela negara dengan ilmu, hingga bela negara sebagai relawan.
Dalam menangani Covid-19, kata dia, Pemprov Jabar pun didukung oleh TP-PKK juga Karang Taruna dalam berbagai hal terkait edukasi pencegahan Covid-19 di lingkungan masyarakat. Apalagi, Karang Taruna memiliki peran penting dalam mengedukasi sampai ke tingkat RT/RW.
“Kolaborasi ini menjadi penting untuk memudahkan melawan virus (penyebab) Covid-19 karena ini bukan tugas pemerintah saja, tapi semua elemen dan lapisan masyarakat,” katanya.
Sementara menurut Ketua TP-PKK Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil, PKK berperan sebagai organisasi yang paling dekat dengan masyarakat, termasuk Karang Taruna. “Kita itu ada Dasa Wisma. Dasa Wisma itu sepuluh keluarga, ada koordinatornya. Jadi kalau di Jabar itu ada kader (sekitar) 800 ribu,” kata Atalia.
Atalia mengatakan, TP-PKK Provinsi Jabar pun menyiapkan ratusan ribu masker untuk dibagikan kepada masyarakat melalui Gerakan Bersama Pakai Masker (Gebrak Masker) yang dicanangkan TP-PKK pusat sesuai arahan presiden. Gebrak Masker ini gagasan baru, sudah berlangsung selama tiga hari, kita sudah sebar sekitar 630 ribu se-Jabar,” kata Atalia.
Bahkan, kata dia, sebelum itu, Jabar sudah membagikan jutaan masker serta membuat Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) untuk menyokong program bantuan sosial (bansos) pemerintah. “Di Jabar, PKK sudah turun lebih dulu menyebarkan 4,3 juta masker. Kami juga sudah (ikut) sebar sembako sekitar 250 ribu, juga membagikan 3,3 juta nasi bungkus lewat dapur umum," katanya.
Ketua Karang Taruna Provinsi Jabar Subchan Daragana menuturkan, pihaknya sudah bergerak dan menyosialisasikan protokol kesehatan 3M di desa/kelurahan se-Jabar. "Ada 5.312 desa dan sekitar 600 kelurahan di Jabar. Kami terus edukasi (masyarakat) tentang melakukan tiga protokol kesehatan (3M)," kata Subchan.
Dalam acara tersebut, pakar epidemiologi UI Pandu Riono yang hadir melalui video conference mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M. "Pada prinsipnya, virus itu hanya pindah jika kita tidak pakai masker, tidak jaga jarak, dan tidak rajin mencuci tangan. Kalau seluruh penduduk Jabar melakukan 3M, itu tidak ada gelombang kedua," ucap Pandu.
Menurutnya, momentum ulang tahun ke-75 Jabar dan Gedung Sate berusia 100 tahun ini seperti angka-angka yang membawa semangat bahwa kita semua penduduk Jabar bisa melakukan 3M. Sehingga Jabar menjadi provinsi yang pertama dalam menekan pandemi ini.