Rabu 19 Aug 2020 19:00 WIB

Tuchel Ungkap Sebab Kemarahannya Terhadap Staf RB Leipzig

Tuchel terlihat berdebat dengan Belhau.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih kepala Paris Saint Germain Thomas Tuchel bereaksi selama pertandingan perempat final Liga Champions UEFA.
Foto: EPA-EFE/David Ramos
Pelatih kepala Paris Saint Germain Thomas Tuchel bereaksi selama pertandingan perempat final Liga Champions UEFA.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Thomas Tuchel ungkap penyebab kemarahannya terhadap salah satu staf RB Leipzig setelah pertandingan semifinal Liga Champions, Rabu (19/8) dini hari WIB. 

Tuchel menyebut dirinya tidak senang kepada staf bernama Daniel Belhau yang ikut campur saat ia mengkritik pelatih RB Leipzig, Julian Nagelsmann tentang banyaknya jumlah pelanggaran yang dilakukan pemain Leipzig dalam pertandingan tersebut. 

Dalam tayangan ulang pertandingan, Tuchel terlihat berdebat dengan Belhau hingga dipisahkan oleh para pemain PSG. Sambil menuju ke ruang ganti, Tuchel masih menunjuk-nunjuk Belhau sembari meracau. 

"Itu adalah persoalan antara saya dengan Julian. Hal tersebut lumrah bagi kedua pelatih namun ada orang ketiga yang ikut campur. Saya tidak senang dengan hal tersebut," katanya seperti dilansir Metro, Rabu (19/8). 

Les Parisiens tetap berhasil menembus partai final setelah mengalahkan Die Rotten Bullen dengan skor 3-0. Angel Di Maria dan Marquinhos berkontribusi dalam dua gol di babak pertama, kemudian Juan Bernat menutup kemenangan di paruh kedua. 

Menanggapi perdebatan antara Tuchel dengan Belhau, Julian menyebut pelatih PSG memiliki hak untuk berbicara terkait jalannya pertandingan. Julian pun mengakui timnya bermain lebih kasar karena banyaknya jumlah pelanggaran yang mereka catat. 

"Kami banyak melakukan pelanggaran, kita bisa lihat itu di statistik. Hal itu tidak direncanakan, kami hanya keliru ketika melakukan tindakan," kata Julian. 

"Dia (Tuchel) mengkritik karena ingin melindungi pemainnya. Itu normal. Sepertinya kami mencatat 34 pelanggaran jadi dia berhak mengatakan sesuatu," tambah pelatih asal Jerman ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement