REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengingatkan masyarakat tentang potensi penyebaran covid-19 di area perkantoran. Hal itu terkait dengan keterangan dari organisasi kesehatan dunia (WHO) terkait virus corona yang bisa menyebar melalui udara dengan sirkulasi yang tidak baik.
"Di perkantoran, itu mungkin dirilisnya oleh WHO soal airbone, di tempat yang sirkulasi udaranya kurang baik. Di kantor bareng satu saja yang OTG (orang tanpa gejala) risikonya," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Rabu (19/8).
Ia menjelaskan, penyebaran covid-19 di Kota Bandung menunjukkan tren yang naik. Menurutnya, salah satu penyumbangnya, yaitu kasus positif covid-19 di DPRD Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu.
"Kita terus mengingatkan di zona apa pun kita tetap waspada dan hati-hati dan protokol kesehatan," katanya. Terkait relaksasi di sektor ekonomi, budaya dan kesehatan, Yana mengklaim tidak terdapat kasus covid-19 di sektor yang dilakukan relaksasi.
Ia melanjutkan, terkait permohonan izin operasi tempat hiburan pihaknya belum memutuskan secara resmi. Katanya terdapat beberapa kekurangan saat meninjau tempat hiburan yaitu daya sedot penarik debu yang kurang.
Berdasarkan data penyebaran covid-19 di Kota Bandung, mengacu kepada data pusat dan informasi hingga Selasa (18/8), jumlah kasus positif aktif sebanyak 66 kasus, 557 orang yang sembuh dan 45 orang yang meninggal dunia.