Rabu 19 Aug 2020 02:42 WIB

Papua Jadi Target  Utama Transformasi BPP Jadi KostraTani

Kementan menyebut ada sembilan BPP siap jadi KostraTani

Provinsi Papua menjadi target utama pengembangan digitalisasi penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan, dengan transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) yang digagas Mentan Syahrul.
Foto: Kementan
Provinsi Papua menjadi target utama pengembangan digitalisasi penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan, dengan transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) yang digagas Mentan Syahrul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Luas Indonesia bukan halangan bagi Kementerian Pertanian RI untuk sinergi dengan daerah membangun pertanian. Petani Papua bisa dialog interaktif dengan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di Jakarta via Agriculture War Room (AWR). Pusat data digital mengusung semangat 'dekatkan jarak, rekatkan tali kasih' antar petani dan penyuluh di seluruh Indonesia.

Provinsi Papua menjadi target utama pengembangan digitalisasi penyuluhan pertanian di tingkat kecamatan, dengan transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) yang digagas Mentan Syahrul.

"Perlu teknologi informasi atau IT untuk menembus ruang dan waktu. Saat ini jika kita mau, kita bisa terhubung langsung ke Papua dan Aceh. Makanya BPP harus diperkuat dengan IT dan terhubung dengan AWR di Kementan," kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dalam berbagai kesempatan dialog dengan petani dan penyuluh.

Menurutnya, setiap saat Mentan Syahrul dapat mengecek jumlah penyuluh, bentuk kantor dan posisi geografis. "Nanti semua bisa terlihat di database yang kita bangun. Kita akan bangun model BPP Kostratani di Papua."

Penyuluh pusat di Kementan, Siti Nurjanah selaku pendamping kegiatan penyuluhan di Papua melaporkan ada sembilan BPP siap menjadi model KostraTani. Dua BPP di Kabupaten Jayapura yakni Besum dan Nimbokrang; BPP Muara Tani di Kota Jayapura; BPP Arso di Kabupaten Keerom; BPP Maryendi di Kabupaten Biak Numfor; BPP Sepse di Kota Biak Numfor; dan tiga BPP di Kabupaten Merauke adalah Wasur, Semangga dan Tanah Miring.

Menurutnya, Kementan membina dan mendampingi oleh unit pelaksana teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dan Badan Karantina Pertanian (Barantan) di Biak Numfor, Jayapura dan Merauke.

"Dari hubungan melalui daring dengan para pendamping baik dari UPT Balitbangtan maupun UK dan UPT Barantan, ada tujuh BPP yang memperoleh sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan IT sehingga bisa koneksi AWR Kementan," katanya melalui keterangan tertulis dari Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) pada Selasa (18/8).

Sementara dua BPP di Merauke, Semangga dan Tanah Miring akan diusahakan koneksi ke AWR pekan ini. "Sebagaimana harapan Mentan Syahrul, penguatan Kostratani terus dilakukan mengawal program-program utama Kementan untuk memajukan pertanian yang harus dikawal oleh Kostratani," kata Nurjanah.

Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah mengingatkan tentang penyuluh Kostratani, harus mampu menjadi insan yang andal, tekun, dan profesional. Penyuluh milenial harus selalu update IT serta mampu mengoperasionalkan seluruh perangkat sistem yang dipersiapkan Kementan.

"Paling penting mereka juga harus melek teknologi agar bisa memberikan ilmunya kepada petani," kata Siti Munifah yang juga mantan Kepala Pusluhtan BPPSDMP.

Sebagaimana harapan Mentan Syahrul, menurut Siti Munifah, mengatakan penguatan Kostratani terus dilakukan untuk mengawal implementasi program-program utama Kementan memajukan pertanian yang harus dikawal oleh Kostratani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement