Senin 17 Aug 2020 22:46 WIB

Gerakan Pembagian Masker PKK dan IKAPTK Tuai Dukungan

Gerakan ini berlandaskan arahan Presiden Joko Widodo.

Ketum TP PKK Tri Tito Karnavian (kanan) dan Ketua Umum DPN Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan ( IKAPTK) Akmal Malik saat peluncuran virtual Gebrak Masker
Foto: Dok. Pkk
Ketum TP PKK Tri Tito Karnavian (kanan) dan Ketua Umum DPN Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan ( IKAPTK) Akmal Malik saat peluncuran virtual Gebrak Masker

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gerakan Bersama Bagi Masker (Gebrak Masker) yang dilaksanakan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) bersama Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi  Kepamongprajaan (IKAPTK) menuai apresiasi dari kalangan akademisi. Gerakan ini dilakukan berlandaskan arahan langsung Presiden Joko Widodo demi mencegah penyebaran Covid-19

Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Prof. Dr. Juanda, SH.MH. mengatakan, program Gebrak Masker jadi bentuk konkrit dalam mengatasi penularan Covid-19.

"Gerakan dan program serta kebijakan TP PKK untuk ikut membantu mensosialisasikan dan membagikan masker di seluruh indonesia adalah sangat perlu di dukung dan diapresiasikan sebagai bentuk konkrit dan nyata guna membantu pemerintah menangani Covid-19," ujarnya, Senin (17/8).

Keputusan Presiden Jokowi dinilai sangat tepat dalam memberikan arahan langsung kepada PKK untuk sosialisasikan dan membagikan masker kepada masyarakat. Hal itu karena, program tersebut akan menjangkau banyak masyarakat karena keberadaan kader PKK ada di seluruh wilayah Indonesia.

"Kepedulian ibu-ibu PKK dimaksud salah satu gerakan yang dapat menjangkau dan melibatkan banyak warga sampai ke RT dan RW di Kelurahan dan Desa," jelasnya.

Sementara itu IKAPTK dengan Ketua Umumnya Akmal Malik menilai, upaya PKK merangkul mereka sangatlah strategis. Dia menjelaskan, IKAPTK memiliki 65.000 anggota se-Indonesia yang menduduki jabatan dari Lurah hingga Dirjen. Bahkan ada yang menjabat Gubernur, Bupati Walikota dan anggota legislatif.

"Kebersamaan PKK dengan IKAPTK maupun komponen masyarakat lain dalam menjalankan program Gebrak Masker ini akan sangat efektif dalam menekan penularan virus corona," kata Dirjen Otda Kemendagri ini.

Sementara itu, Prof. Marcus Priyo Gunarto, seorang Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada menyatakan, arahan Presiden Jokowi membagi masker dan sosialisasi protokol kesehatan melalui PKK merupakan langkah tepat. Gerakan PKK merupakan gerakan nasional yang sudah sampai ke kampung-kampung.

"Dengan melibatkan ibu-ibu maka gerakan menggunakan masker akan lebih cepat terlaksana secara meluas, karena kalau ibu-ibu yang mengingatkan terhadap anggota keluarga akan lebih mengena dan ditaati," ucapnya.

Arahan Presiden ini juga, menurutnya, sejalan dengan Pokok Program PKK, yaitu Program Kesehatan dan Perencanaan sehat. "Dalam Program kesehatan Setiap orang mempunyai tugas kewajiban dan bertanggung-jawab untuk memelihara kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. Sementara perencanaan sehat mencakup antara lain upaya meningkatkan kemampuan keluarga untuk mengelola keuangan keluarga secara efektif, efisien dengan memperhatikan kepentingan masa depan," kata Marcus.

Sebelumnya, Ketum TP-PKK Tri Tito Karnavian melepas Gebrak Masker bersama seluruh kader TP-PKK se-Indonesia melalui Kegiatan Kampanye Hidup Sehat Melalui Budaya Memakai Masker "Gebrak Masker".

Tri telah meresmikan kegiatan PKK Gebrak Masker di Indramayu sebanyak 2 juta masker, Jawa Timur 26 juta masker, Depok 2 Juta masker, Kuningan 1 juta masker dan Sulawesi Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement