REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam mengamankan seekor kucing hutan yang masuk ke dalam rumah warga di Jorong Balai Ahad II, Nagari Lubuk Basung. Hewan yang termasuk ke dalam satwa yang dilindungi tersebut ditangkap setelah warga pemilik rumah melapor ke BKSDA.
"Kucing langka tersebut ditemukan setelah melompat ke kamar warga," kata Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam, Ade Putra, Jumat (14/8).
Ade menjelaskan berdasarkan hasil identifikasi satwa yang diamankan tersebut memang berjenis kucing hutan atau kucing-kucing kuwuk. Nama laten hewan tersebut adalah Prionailurus bengalensi. Kucing yang diserahkan ke BKSDA Agam ini diketahui berjenis kelamin jantan dan diprediksi berumur 4 tahun.
Kini kucing hutan itu dibawa ke kantor BKSDA Agam untuk dilakukan observasi. Hasilnya satwa menurut Ade dalam keadaan sehat dan dalam waktu dekat akan kembali dilepasliarkan ke alam.
Kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis) adalah kucing liar kecil Asia Selatan dan Timur. Sejak tahun 2002, ia terdaftar dalam spesies Risiko Rendah oleh IUCN sebab ia terdistribusi secara luas, tetapi terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan di beberapa bagian persebaran.
Di Indonesia, kucing ini dilindungi berdasarkan Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Kucing ini juga dilindungi berdasarkan Peraturan menteri LHK nomor P.106/2018 yang melarang setiap orang untuk menangkap, melukai, membunuh, memiliki, menyimpan, memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa dilindungi baik dalam keadaan hidup, mati ataupun bagian-bagian tubuhnya.