REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo menyatakan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara kembali menyemburkan debu vulkanik setinggi 2.100 meter di atas puncak atau sekitar 4.560 meter di atas permukaan laut, Jumat (14/8) sekitar pukul 10.30 WIB.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah tenggara dan selatan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Karo Natanail Perangin-angin saat dihubungi Antara dari Medan, Jumat.
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi Kementerian ESDM Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, erupsi Gunung Sinabung itu terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 64 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 40 detik.
"Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari Puncak Gunung Sinabung. Kemudian radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara," katanya.
Sebelumnya, Gunung Sinabung pada Kamis (13/8) sekitar pukul 06.07 WIB kembali erupsi dan menyemburkan debu vulkanik. Erupsi Sinabung mencapai ketinggian kolom abu kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 3.460 meter di atas permukaan laut. Kolom mabu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur, tenggara, dan selatan.
Erupsi tersebut terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 15 mm dan durasi lebih kurang 11 menit 59 detik. Wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Sinabung yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Dolat Rayat, dan Kecamatan Merdeka.