REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Terkonfirmasinya dua staf sekretariat dewan (sekwan) membuat pimpinan menutup gedung DPRD Kabupaten Bogor di Cibinong pada Senin (3/8). Setelah sepekan ditutup, staf dan anggota dewan mulai berkantor lagi. Hanya saja, demi menjaga dan memutus rantai penularan Covid-19, sebanyak 55 anggota DPRD Kabupaten Bogor diwajibkan mengikuti swab pada Selasa (11/8).
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor, Usep Supratman, mengatakan, semua anggota dewan baru berkantor ketika hasil tes swab keluar. Adapun pelaksanaan tes swab sengaja dilakukan secara seretak agar tidak ada yang tertular Covid-19.
“Kemarin semuanya melakukan tes, kewajiban anggota dewan. Bukan cuma satu kali, ketika ada yang terkena kita tes rapid beberapa kali. Sebelumnya sempet swab di RSUD Cibinong, Karena hasil swab juga kan berlakunya tidak selamanya,” ujar Usep kepada Republika, Rabu(12/8).
Dia menjelaskan, dua staf sekwan yang positif Covid-19 berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dia mengeklaim, keduanya tertular dari luar, bukan dari rekan kantor. "Tapi ini mereka terkena dari keluarga bukan dari DPRD, maka demi menjaga, seluruh orang yang di DPRD akan diperiksa, cuma tes rapid dulu kalo reaktif baru swab,” ucap politikus PPP itu.
Asep mengatakan, langkah pencegahan lainnya adalah seluruh staf yang akan masuk kantor diwajibkan mengikut rapid test. Jika memang menunjukkan hasil reaktif, baru dilakukan tes swab. Adapun jika tak menunjukkan gejala, mereka bisa langsung bekerja seperti biasanya.
“Agar kita terhindar dan juga tidak menularkan ke masyarakat, kalau kita bertatap muka langsung. Makanya sekarang pertemuan langsung di gedung DPRD masih dibatasi,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengaku, pihaknya tidak berusaha menutupi jika ada anggota maupun staf di DPRD yang terkena Covid-19. “Ini tidak boleh ditutupi, harus dipublikasi,” ucapnya.
Dia mengatakan, gedung DPRD Kabupaten Bogor ditutup sampai semua anggota dewan staf mengikut tes, dan keluar hasilnya. Setelah itu gedung disterilisasi menggunakan cairan disinfektan agar anggota yang kembali bekerja merasa mendapat jaminan. Dengan begitu, kinerja anggota dewan bisa maksimal dan merasa aman.