Rabu 12 Aug 2020 10:17 WIB

Antisipasi Banjir, Lima Kali di Jaksel Dikeruk

Tujuan pengerukan kali tersebut agar alirannya lebih lancar kala debit air melimbah.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Alat berat mengeruk endapan lumpur di Kali Krukut., Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Alat berat mengeruk endapan lumpur di Kali Krukut., Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna memperbesar daya tampung aliran sungai pada musim hujan, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan (Sudin SDA Jaksel) terus memaksimalkan pengerukan di lima titik sungai di Jaksel.

Kepala Sudin SDA Jaksel, Mustajab, menjelaskan, tujuan pengerukan kali tersebut agar alirannya lebih lancar kala debit air melimbah. Hal itu mengingat saat ini DKI Jakarta sudah memasuki musim hujan.

Lima titik yang sedang dikerjakan, meliputi Kali Cideng, Kali Baru Barat, Kali Terusan Grogol, Kali Cabang Tengah, dan Kali Pulo. Pengerjaan lima titik kali tersebut kini dimaksimalkan pada pengangkatan sedimen lumpur, yang cukup tebal.

“Rata-rata lumpur itu bercampur dengan batu, serta puing-puing yang yang tidak diketahui asalnya darimana,” ujar Mustajab melalui telepon selulernya, Selasa (11/8) malam WIB.

Mustajab menerangkan, pengerjaan pengerukan tersebut sudah dimulai sejak awal 2020. Hal itu sebagai antisipasi agar tidak ada lagi titik genangan air, atau bahkan banjir di permukiman warga kala hujan deras. “Terutama kali-kali yang jadi kewenangan kami,” tutur Mustajab.

Lima titik kali tersebut dilakukukan pengerukan secara paralel atau bersamaan. Pasalnya, Sudin SDA Jaksel memiliki armada alat berat yang cukup untuk mengerjakannya secara bersamaan, sehingga tidak perlu bergantian. Selain itu, Sudin SDA Jaksel juga melakukan pengerukan pada saluran air yang tersebar di 10 kecamatan.

Menurut Mustajab, pihaknya juga telah melakukan penggantian u-ditch di beberapa saluran air. “Misalnya di Jalan Haji Saikin sepekan yang lalu kami lakukan penggantian, karena jalan di sekitarnya sering tergenang ketika hujan,” ucap Mustajab.

Perbaikan minor seperti jalan longsor yang dilaporkan oleh masyarakat juga kerap dilakukan. Terutama pada musim hujan yang dapat berisiko bagi pengguna jalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement