Selasa 11 Aug 2020 22:50 WIB

'Rasa Cemas dan Ketakutan Itu Hilang'

Program JKN-KIS dan telah memberikan manfaat yang terbaik untuk masyarakat.

Seorang petugas membantu memasukkan data pasien pengguna BPJS Kesehatan di mesin anjungan pengantrean mandiri di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (14/7/2020). Pemerintah Indonesia menanggung biaya pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan melalui BPJS Kesehatan karena dinilai sudah biasa melakukan verifikasi klaim dari fasilitas kesehatan, sehingga mempercepat penyaluran dana penanganan COVID-19 kepada rumah sakit pada masa pandemi.
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Seorang petugas membantu memasukkan data pasien pengguna BPJS Kesehatan di mesin anjungan pengantrean mandiri di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (14/7/2020). Pemerintah Indonesia menanggung biaya pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan melalui BPJS Kesehatan karena dinilai sudah biasa melakukan verifikasi klaim dari fasilitas kesehatan, sehingga mempercepat penyaluran dana penanganan COVID-19 kepada rumah sakit pada masa pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA BUNGO – Masyarakat Indonesia di berbagai daerah terus merasakan manfaat menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS). Rahmawati (19 tahun), warga Muara Bungo, Jambi menjelaskan sangat beruntung ada program JKN-KIS.

Saat ditemui oleh tim dari BPJS SATU di Rumah Sakit Hanafie Muara Bungo, pekan lalu, Rahmawati tengah menemani ibunya untuk melakukan kemoterapi. Ia menceritakan bagaimana pengalamannya saat menemani ibunya dalam menggunakan manfaat JKN-KIS.

“Ibu saya pada akhir tahun 2019 di diagnosis oleh dokter menderita sakit kanker payudara," kata Rahmawati seperti yang disampaikan dalam rilis BPJS Kesehatan kemarin.  Awalnya ibu tidak merasakan sakit sama sekali, namun di awal tahun 2018 muncul benjolan kecil pada sisi kanan dadanya, mulai nyeri. 

Semakin lama semakin besar benjolannya. Akhirnya  diperiksa pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ibuRahmawati terdaftar. Pemeriksaan terus berlanjut sampai ke rumah sakit sampai akhirnya disampaikan oleh dokter bahwa ibundanya menderita kanker pada payudara.

Rahmawati mengakui ia merasakan sendiri manfaat dan kemudahan program JKN-KIS. Ia menuturkan, asalkan sesuai dengan aturan, persyaratannya lengkap, dan jangan lupa untuk membayar iuran tepat waktu, semua jadi mudah dan cepat. "

Ibu saya akhirnya dioperasi bulan Januari tahun 2020 dan harus menjalani kemoterapi selama 6 kali setelahnya, ini yang terakhir, semua gratis, tidak ada biaya sama sekali saya keluarkan dari awal sampai sekarang untuk pengobatan ibu saya,” tambahnya dengan tersenyum.

Rahmawati menuturkan rasa terimakasih kepada BPJS Kesehatan yang telah mengelola Program JKN-KIS dan telah memberikan manfaat yang terbaik untuk masyarakat.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur dengan adanya program JKN-KIS, saya sangat terbantu. Hal yang saya takutkan pada saat ibu saya sakit, yaitu masalah biaya, tapi saya ingat bawah saya sekeluarga telah menjadi peserta JKN-KIS, jadi rasa cemas dan ketakutan itu langsung hilang."

"Benar saja, seperti kartu sakti, ibu saya mendapatkan pelayanan yang baik, tanpa diskriminasi dan sekali lagi semuanya gratis. Saya sangat berharap program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan terus ada dan melindungi seluruh masyarakat di Indonesia,” tutupnya mengakhiri pembicaraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement