REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemampuan berbahasa Inggris merupakan salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh generasi muda, terlebih di era revolusi industri 4.0 saat ini. Untuk itu, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) mendirikan Lembaga Bahasa UBSI.
“Lembaga Bahasa UBSI hadir untuk mendorong kemampuan bahasa Inggris para mahasiswa UBSI,” kata Jimmy, Ketua Lembaga Bahasa UBSI dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (10/8).
Ia menegaskan, di era revolusi industri 4.0, penguasaan bahasa Inggris secara baik dan benar adalah keharusan bagi mahasiswa. “Oleh karenanya keberadaan Lembaga Bahasa UBSI ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa UBSI untuk meningkatkan kompetensi berbahasa Inggris mahasiswa,” ujar Jimmi.
Jimmi menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan oleh Lembaga Bahasa UBSI dengan melaksanakan program-program kerja yang mampu untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berbasa Inggrisnya selama berkuliah di UBSI.
“Program kerja seperti pelatihan dan workshop English Competence, sebagai agenda utama dari Lembaga Bahasa UBSI. Selain itu juga dilanjutkan dengan pelaksanaan serangkaian tes, yaitu TOEFL dan TOIEC. Hasil dari kedua tes ini, sebagai bukti fisik dari kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa UBSI, melalui skor dari masing-masing sertifikat dari tes tersebut,” papar Jimmi.
Ketua Program Studi Bahasa Inggris UBSI, Agus Priadi mengatakan, program yang dijalankan oleh Lembaga Bahasa UBSI tersebut sangat mendukung peningkatan kualitas kemahiran berbahasa Inggris mahasiswa UBSI.
“Kami berharap, mahasiswa dapat menanfaatkan keberadaan Lembaga Bahasa UBSI. Karena untuk menguasai bahasa Inggris tidak dapat dilakukan dengan singkat. Harus selalu dilatih dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Nantinya, kemahiran berbahasa Inggris ini dapat menjadi bekal berkomunikasi ketika bekerja di perusahaan nasional maupun multinasional,” kata Agus.