REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA SELATAN -- Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Babel dalam rangka panen raya padi sawah di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Jumat (7/8). Menteri dan rombongan didampingi oleh Gubernur Erzaldi Rosman, Bupati Basel, dan forkopimda sebelum melakukan panen, terlebih dahulu melakukan salat Jumat di Masjid Raya Toboali.
Panen raya ini disaksikan oleh para petani dengan menggunakan teknologi pertanian yaitu combine harvester untuk mempermudah proses panen. Bupati Basel Justiar Noer dalam sambutan mengatakan bahwa Basel merupakan daerah lumbung padi di Babel.
"Terima kasih kepada Pak Menteri yang berkunjung ke daerah kami, sehingga dapat momotivasi petani kami dalam menekuni pertanian padi sawah di Desa Rias," ujarnya.
Di kesempatan yang sama Gubernur Erzaldi Rosman mengatakan, tahun ini Desa Rias mulai melakukan penanaman padi tiga kali dalam setahun, yang selama ini belum pernah dilakukan.
Di hadapan menteri, Gubernur Erzaldi menjelaskan, bahwa pertanian padi sawah di Desa Rias selama ini ditanami padi satu kali dalam setahun, dan sekarang sudah mulai menanami padi tiga kali setahun.
Gubernur Erzaldi mengakui, bahwa Menteri Pertanian RI memiliki pengalaman yang sangat luar biasa, hal itu didapat dari pengalaman sebagai lurah, camat, bupati, gubernur, dan saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian RI.
"Saya yakin, Pak Menteri lebih mengerti keinginan masyarakat kita. Saya alami sendiri karena baru 10 menit saya diskusi dengan Menteri, saya mendapatkan ilmu sama halnya untuk tiga semester," ungkapnya.
Harapannya, kehadiran Menteri Pertanian RI ke Desa Rias akan menjawab mimpi masyarakat untuk wujudkan swasembada beras. Kunjungan Menteri Pertanian dalam panen raya juga membuktikan keseriusan pemerintah pusat dan daerah untuk berkomitmen menjaga integritas ketahanan pangan terlebih ketika terjadi pandemi Covid-19 yang sangat terasa di daerah.
"Di negara kita, matahari bersinar setiap hari, sedangkan negara lain tidak, dengan bersinarnya matahari, di situ menandakan kita memiliki sumber air berlimpah, dan air menandakan kehidupan, sehingga tanaman dapat tumbuh subur," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Oleh sebab itu, Menteri Pertanian RI mendukung Pemprov. Babel untuk mengembangkan potensi pertanian di Babel, karena inilah nantinya yang akan menyelamatkan negeri ini dari segala macam jenis bencana.
"Saya sangat bangga sekali, karena Pak Gubernur dan Bupati bersatu padu untuk mengembangkan potensi pertanian di Babel, mulai dari lada, padi sawah, serta potensi pertanian yang lainnya, karena potensi tersebut akan membawa provinsi ini ke depan lebih maju," ungkapnya.
Pemerintah pusat melalui Menteri Pertanian RI mendukung Pemprov. Babel untuk pengembangan bidang pertanian dan telah mengeluarkan dana senilai Rp 43 miliar guna memperkuat sarana pertanian di Babel.
Di akhir kegiatan, terdapat penyerahan bantuan fasilitas perbengkelan pertanian dari Menteri Pertanian RI senilai Rp 500 juta, bantuan pengolahan hasil (UPH) jagung untuk Bateng dan Basel sebanyak dua unit terdiri dari hammer MIII, moster tester, dan gedung UPH.
Bantuan fasilitas budi daya ubi berupa pupuk organik padat untuk lahan seluas 1.400 ha, bantuan KUR dari BNI dan BRI, bantuan kartu tani, bantuan alat dan mesin pertanian berupa dua unit traktor roda empat, 32 unit pompa air, bantuan benih jagung hibrida untuk Basel seluas 416 ha dan total untuk provinsi 1.200 ha, bantuan benih padi inbrida lahan kering seluas 3.657 ha, benih padi lahan khusus seluas 620 ha, dan benih padi lahan kering 716 ha.
Hadir juga dalam kegiatan ini, dirjen tanaman pangan, dirjen prasarana dan sarana pertanian, kepala karantina kementerian pertanian, beberapa pejabat tinggi lainnya baik pusat dan daerah, serta undangan lainnya.