REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kepala Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Polisi Wachyu Tri Budi Sulistiyono mengimbau masyarakat yang berkunjung ke pantai selatan mewaspadai bahaya gelombang tinggi. Menyusul adanya tujuh wisatawan terseret ombak di Pantai Gua Cemara pada Kamis (6/8).
"Imbauannya, ini kan bulan Juli-Agustus ini musimnya musim angin besar dan ombaknya cukup tinggi, jadi masyarakat yang berwisata ke pantai itu diimbau untuk berhati-hati," kata Kapolres Bantul di sela meninjau proses pencarian wisatawan tenggelam di Pantai Gua Cemara Bantul, Jumat (7/8).
Menurut dia, apabila masyarakat sudah berkunjung ke pantai selatan agar jangan bermain air laut apalagi ke arah tempat gelombang tinggi, karena arusnya yang deras dapat menyeret dan membahayakan keselamatan pengunjung sendiri. "Jangan bermain ke arah tempat gelombang tinggi atau ombak besar atau coba-coba bermain ke dalam air, karena kita tidak tahu situasi. Kalau ternyata ombaknya kecil tiba-tiba jadi tinggi, apalagi orang dari luar Bantul tidak tahu situasi (ombak) di pantai," katanya.
Kapolres mengatakan, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa gelombang pantai selatan pada musim ini ketinggian mencapai tiga sampai empat meter. Sehingga sebisa mungkin masyarakat menghindari, atau justru tidak berwisata mengingat masih masa pandemi Covid-19.
"Jadi imbauan ke masyarakat sebenarnya dalam situasi pandemi ini kan anak libur sekolah dan belajar di rumah, jangan malah dimanfaatkan pada jam-jam seperti ini justru mengajak anak-anaknya pergi, apalagi ke pantai Bantul terkenal daerah palung juga, jadi sangat rawan," katanya.
Diberitakan, tujuh wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pantai Gua Cemara Bantul pada Kamis (6/8) sekitar pukul 09.30 WIB dilaporkan terseret gelombang pantai. Dua orang telah ditemukan dan kemudian meninggal di rumah sakit. Sementara lima orang masih dalam proses pencarian Tim SAR.
"Untuk pencarian hari ke dua (Jumat) di Pantai Gua Cemara ini kita lihat kondisi ombak laut selatan. Jika cuaca memungkinkan akan kita turunkan perahu jukung untuk pencarian di laut," kata Kasubsi Operasi Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Yogyakarta Asnawi Suroso.