REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebanyak 14 orang calon pendonor ditolak akibat keterbatasan kantong darah saat kegiatan donor darah di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (4/8).
"Mereka bagian dari 64 orang yang mendaftarkan diri sebagai pendonor sukarela," ujar Sugiman.
Lurah Cilincing Sugiman mengatakan antusias masyarakat begitu besar pada program donor darah sukarela (Dondarela) bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara itu.
Ia menjelaskan selama masa pandemi virus corona (Covid-19), persediaan darah di PMI sangat kurang. Pemerintah berharap masyarakat dapat berpartisipasi untuk mendonorkan darah mereka.
"Kami tidak menyangka minat masyarakat begitu besar. Sebelumnya kami sudah melakukan sosialisasi program tersebut," jelas Sugiman.
Sugiman berharap nantinya, PMI dapat membawa lebih banyak lagi kantong darah setelah melihat tingginya antusias masyarakat.
Pendonor yang ikut terdiri dari ASN, pengurus RW, RT, LMK, FKDM, PKK, Karang Taruna, PPSU, Kader Posyandu, Jumantik, Dasawisma hingga warga Cilincing.
Sementara itu, Ketua PMI Jakarta Utara Sabri Saiman mengatakan kegiatan Dondarela dilakukan dengan sistem jemput bola.
Pihaknya mempermudah warga yang ingin mendonorkan darah hingga di tingkatan kelurahan atau lokasi lainnya yang tidak jauh dari pemukiman warga. "Sumbangan darah dari warga akan membantu memenuhi ketersediaan stok darah di PMI Jakarta Utara," jelas Sabri.