REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan mulai mengoperasikan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mempercepat penanganan virus corona (Covid-19). Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengatakan laboratorium ini didirikan karena selama ini dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengetahui hasil uji usap (swab) mengingat sampel harus dikirim ke Laboratorium di Palembang.
"Kami menyadari salah satu langkah percepatan penanganan dan pencegahan adalah kecepatan dalam melakukan testing Covid-19. Dalam waktu satu bulan kami menyiapkan operasional laboratorium ini,” kata dia, Selasa (4/8).
Ia mengatakan sejak awal Juli 2020 terjadi penurunan kasus Covid-19 di Musi Banyuasin dikarenakan gencar dilakukan upaya mitigasi, tracing serta sosialisasi protokol kesehatan ke masyarakat. Direktur Utama RSUD Sekayu Makson Parulian Purba mengatakan pendirian laboratorium itu menggunakan anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
"Untuk RSUD di Sumsel, baru di Sekayu yang punya laboratorium PCR,” kata dia.
Saat ini, ia mengupayakan masuk dalam jaringan Laboratorium PCR Kementerian Kesehatan agar biaya uji sampel ditanggung pemerintah pusat. Sejauh ini, sudah dilakukan assesment.
"Kami pun sudah melakukan pemeriksaan sampel uji, jadi sudah sesuai standar Laboratorium Kemenkes,” kata dia.
Adapun kapasitas pengujian mesin PCR milik RSUD Sekayu dapat menangani 96 sampel dalam sekali uji, yang memakan waktu lima jam dalam sekali pengujian. “Dalam satu hari dilakukan dua kali pengujian, untuk hasilnya dapat diketahui 1-2 hari kemudian,” kata dia.