Sabtu 01 Aug 2020 10:06 WIB

Pilkada Serentak Didukung Jadi Gerakan Melawan Covid-19

Biaya kampanye diharapkan bisa dialokasikan untuk mengatasi pandemi.

Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sepakat mengusung tema Pilkada Sebagai Gerakan Perlawanan Covid-19. Tema tersebut diyakini mendorong peserta pemilihan kepala daerah beradu strategi dan bertindak menekan penyebaran virus korona. 

“Ini momentum emas dalam rangka menurunkan penyebaran covid-19,” kata Mendagri Tito Karnavian seusai bertemu dengan Pimpinan KPU  di Gedung KPU, Jakarta Pusat, seperti dalam keterangan resminya, Sabtu (1/8).

Perkumpulan dai dan mubalig Jaringan Islam Kebangsaan (JIK) mengungkapkan apresiasinya pada ide dan wacana Mendagri.  “Ide menarik dan kongkret Mendagri Tito Karnavian menjadikan Pilkada Serentak 2020 menjadi gerakan melawan covid seolah menjadi oase di padang tandus. Patut  didukung bersama karena akan memacu daerah2 all out untuk menekan penyebaran covid19. Pengendalian penyebaran pandemi akan sulit ditangani oleh pemerintah saja karena sebagian urusan pemerintahan ada pada pemerintah daerah yang otonom,” ungkap Irfaan Sanoesi, Koordinator Nasional JIK. “Ini bentuk nyata dari upaya mengubah ancaman jadi peluang “ lanjutnya Irfaan.

Menurut dia, ide tersebut mesti dimaknai lebih dalam bagi para kontestan yang akan bertarung di kontestasi Pilkada. Hal itu karena tahun ini menjadi ajang Pilkada “istimewa” karena, masih menurut dia, pertarungan gagasan berbuat tidak sekadar retorika, terutama untuk menangani Covid-19 dan danpak sosial ekonomi di daerah masing2 yang menjadi persoalan nyata masyarakat. 

“Para kontestan mesti pandai memetakan problematika di daerah dengan permasalahan yang terjadi saat ini, mengintegrasikan persoalan ekonomi dengan kondisi kesehatan masyarakat di tengah pendemi. Dengan begitu, mereka akan memacu kreativitas merebut suara publik,” ujar Irfaan.

JIK menilai penyelenggaraan Pilkada Serentak ini bisa menjadi momentum emas menekan angka penyebaran virus korona seperti yang disampaikan Mendagri Tito Karnavian. 

“ Dari sisi penyelenggara Pilkada saja yg jumlahnya mencapai 3,5 juta orang, jika sejak awal tahapan persiapan  sampai pelaksanaan kelak menjadi agen penyuluh Gerakan Lawan Covid-19, maka kita miliki pasukan besar yg dapat mengarahkan dan memberi contoh masyarakat akan bahaya Covid-19 dan cara menghindarinya, pengendalian pandemi covid 19  memerlukan langkah mobilisasi kesadaran sosial dan perubahan perilaku seluruh masyarakat beradaptasi dengan problema Covid-19," lanjut Irfan.

Hal senada disampaikan oleh Milenial Muslim Besatu (MMB). Ketua Umum MMB, Khairul Anam menjelaskan bahwa Pilkada Serentak 2020 bisa menjadi sarana edukasi politik, kesehatan dan sosial ekonomi sekaligus.

Dalam pandangan aktivis pemberdayaan masyarakat tersebut menilai bahwa Pilkada serentak menciptakan perputaran uang di masyarakat semakin lancar.

Diasumsikan, kata dia, jika Pilkada Serentak se-Indonesia terdapat 270 daerah yang akan menyelenggarakan pilkada, maka setiap daerah sedikitnya ada dua kontestan. 

Sehingga, kata dia, seluruh Indonesia ada 540 calon kepala daerah.  Kemudian, jika mengeluarkan biaya kampanye, minimal Rp 10 miliar, berarti akan ada dana yang beredar sebanyak Rp 5,4 triliun. 

"Bayangkan jika dibelikan alat peraga berupa masker, alat pelindung diri (APD), dan alat kesehatan lain, maka akan ada puluhan juta apd yang tersebar, itu belum termasuk dana APBD daerah2 pilkada dan dukungan APBN yang saya cermati totalnya sekitar Rp 14 T digunakan untuk pembelian alat pilkada dan pelindung covid19 serta insentif lebih dari 3 juta penyelenggara. Ini program padat karya riil sehingga akan dapat menstimulasi ekonomi daerah," kata Anam.

MMB pun sangat mendorong Pilkada Serentak 2020 menjadi gerakan melawan covid serentak dari akar rumput hingga elite. Jika gerakan ini berhasil, kata dia, maka Pilkada Serentak 2020 akan dikenang sebagai pesta demokrasi yang menjaga kemanusiaan.

“Rakyat akan pilih calon Kepala Daerah yang paling responsif , solutif terhadap Gerakan Lawan Covid-19 ini, semua jenis kampanye akan diarahkan untuk lawan Covid-19 . Jika itu terjadi maka masa kampanye Pilkada Serentak 2020 akan jadi ajang kampanye akbar dan massif melawan Covid 19 “ kata Anam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement