Kamis 30 Jul 2020 21:39 WIB

Indonesia-Inggris Kerja Sama Dukung Ekonomi Ramah Lingkungan

Program energi ramah lingkungan akan fokus di Indonesia timur.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Hewan ternak milik warga mencari makan di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (9/7/2020). Kementerian ESDM mencatat bauran energi baru dan terbarukan (EBT) telah mencapai 15 persen dari target sebesar 23 persen pada 2025. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.
Foto: ANTARA /ARNAS PADDA
Hewan ternak milik warga mencari makan di area Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (9/7/2020). Kementerian ESDM mencatat bauran energi baru dan terbarukan (EBT) telah mencapai 15 persen dari target sebesar 23 persen pada 2025. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inggis dan Indonesia melakukan kerja sama dengan menjalankan Program Mentari: Kemitraan Energi Rendah Karbon Inggris-Indonesia, Kamis (30/7). Upaya ini mendukung pemulihan ekonomi yang ramah lingkungan di Indonesia untuk mendukung potensi energi terbarukan (EBT).

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, mengatakan Indonesia berpotensi menjadi negara adidaya di sektor energi terbarukan. Kondisi ini membuat Inggris merasa senang bisa menjalin kerja sama dalam menghadapi tantangan pemulihan ekonomi global yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga

"Kemitraan kami melalui Program Mentari mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia, sebuah proses transisi yang memungkinkan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pengentasan kemiskinan, akses energi yang aman dan terjangkau, serta penurunan emisi," ujar Jenkins dalam pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id.

Program Mentari akan memberi dukungan teknis, layanan pialang, dan menghubungkan mitra usaha. Kemitraan ini juga akan mendorong investasi swasta pada proyek EBT, baik on-grid maupun off-grid, dengan fokus pada kawasan timur Indonesia.

Mentari juga akan membangun kemitraan domestik dan internasional untuk berbagi praktik terbaik, pengetahuan, dan inovasi dalam penyediaan EBT. Upaya ini juga akan meningkatkan keamanan energi dan membantu menghadirkan akses listrik yang dapat diandalkan, termasuk untuk penduduk yang tinggal di daerah paling terpencil di Indonesia.

"Indonesia berkomitmen untuk memenuhi target energi terbarukan dan menurunkan emisi," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ego Syahrial.

Ego menyatakan, saat ini Indonesia sedang mempersiapkan peraturan untuk meningkatkan pengembangan energi terbarukan, memprioritaskan pemanfaatannya untuk melistriki masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan kawasan terluar. Pemerintah menargetkan untuk mengganti semua Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dalam tiga tahun ke depan.

"Inisiatif Program Mentari benar-benar tepat waktu, karena akan menjadi bagian dari transisi energi bersih Indonesia. Kami optimis program ini dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan mengurangi kemiskinan melalui pengembangan sektor energi terbarukan," ujar Ego.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement