REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan bahwa perkembangan kasus baru konfirmasi positif terinfeksi virus Corona di daerah itu rata-rata berawal dari pelaku perjalanan. Dari sana kemudian terjadi penularan lokal.
"Dari catatan kita, kasus Covid-19 di Bantul rata-rata awal-awalnya memang dari pelaku perjalanan luar DIY, tapi setelah sampai di kita (Bantul) positif terjadi transmisi lokal cukup banyak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dunkes) Bantul Agus Budi Raharja di Bantul, Rabu.
Menurut dia, sampai saat ini pun penularan lokal masih ditemukan, dan ini menunjukkan bahwa masih terjadi penularan di masyarakat. "Bukti penularan sudah cukup banyak dan setelah kita evaluasi data-datanya, cukup banyak terjadi penularan transmisi lokal terutama di daerah Kecamatan Banguntapan, dari dulu memang Banguntapan terjadi transmisi lokal," katanya.
Dia juga mengatakan, kasus Covid-19 di Bantul bersifat fluktuatif karena pada akhir Mei atau tepatnya tanggal 20 Mei sampai dengan 24 Juni tren epidemiologi di Bantul sudah terjadi penurunan kasus positif, atau lebih banyak kasus sembuh ketimbang positif.
"Namun setelah awal Juli dan dipicu pada saat WFH (work form home) sudah ditutup, dan WFH dari luar daerah yang harus pulang ke Jakarta, ke tempat kerja luar Jawa melakukan tes ternyata muncul beberapa kasus positif," katanya.
Kondisi itu kemudian memacu Dinkes bersama Gugus Tugas COVID-19 Bantul untuk melakukan tes usap massal kepada pelaku perjalanan maupun tenaga kesehatan yang rentan tertular dari pasien yang kemudian dinyatakan konfirmasi positif.
Dia mengatakan dalam melakukan tes usap massal untuk penegakan diagnosa COVID-19 tersebut didukung pemerintah melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, agar target sebanyak 5.000 tes PCR di seluruh Bantul tercapai.
Sementara itu, terkait kasus Covid-19 di Bantul yang diperbaharui Dinkes hingga Selasa (28/7), kasus positif berjumlah 190 orang, dengan dinyatakan sembuh 106 orang, sementara kasus meninggal enam orang. Dengan demikian pasien positif yang masih dirawat berjumlah 78 orang.