Rabu 29 Jul 2020 14:10 WIB

Konsep Merdeka Belajar Belum Membumi

dunia pendidikan kita saat ini baru sampai pada tahap belajar merdeka

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  –  Konsep Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan Nadiem Makarim belum bisa membumi atau diterapkan kepada dunia pendidikan di Tanah Air. Itu tak lain karena ada persoalan mendasar harus diselesaikan lebih dahulu agar ide tersebut bisa sukses saat diterapkan.

“Fakta dunia pendidikan kita saat ini yang terjadi sebenarnya baru sampai pada tahap baru belajar merdeka, jauh dari apa diwacanakan sebagai konsep Merdeka Belajar itu,” kata rektor STAIN Bengkalis Prof. Samsul Nizar dalam seminar daring atau Webinar yang dihelat Pusat Studi Buya Hamka (PSBH) di Jakarta,  Rabu (29/7).

Diskusi ini menghadirkan juga  Prof. Fasli Jalal, wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) 2010-2011; Muhammad Yuanda Zara, P.hD, dan  Budi Johan dari PSBH selaku pemantik sekaligus moderator diskusi.

Nizar melanjutkan konsep merdeka belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbud tidak begitu terlihat. Kebijakan turunan dari merdeka belajar dari Kemendikbud, kata dia, tidak menjelaskan merdeka belajar.

Empat kebijakan turunan, yakni penghapusan ujian nasional, ujian sekolah, penyederhanaan RPP, sistem zonasi, tidak memperlihatkan konsep merdeka belajar.

“Yang dikatakan oleh Buya Hamka justru lebih jelas oleh kita ketimbang yang ditampilkan, yang dipopulerkan belakangan ini” sambung penulis disertasi pendidikan Islam Hamka ini.

Dr. Bunyamin, wakil Rektor IV Universitas Hamka yang menjadi keynote speaker mengatakan diskusi hadir untuk menggali apakah ada pemikiran-pemikiran Buya Hamka terkait dengan Merdeka Belajar.

Merdeka Belajar seperti yang diusung oleh Kemendikbud, menurut Bunyamin, bukan sebagai sesuatu yang baru. “Kalau saya melihat sesungguhnya di kalangan santri Merdeka Belajar saya lihat sesuatu hal yang lumrah dan biasa saja,” ujar Bunyamin.

Sementara itu, Budi Johan menilai Buya Hamka adalah orang yang sudah merdeka dalam belajar dan berhasil. Keberhasilan Hamka itu, kata dia, terlihat dari capaian penghargaan Doktor Honoris Causa dari Universitas Azhar, Mesir. “Buya Hamka sendiri dari awal sudah merdeka belajar,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement