REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Polres Cianjur, Jawa Barat, meminjamkan Handie Talky (HT) untuk guru dan siswa di pelosok daerah setempat yang kesulitan jaringan dan sinyal telepon pintar. HT itu digunakan untuk melakukan proses belajar mengajar secara daring.
Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto di Cianjur, Selasa (28/7), mengatakan pihaknya terus berupaya membantu kesulitan warga selama pandemi Covid-19. Kali ini upaya diberikan untuk siswa dan guru di pelosok Cianjur yang sulit mendapatkan sambungan internet serta sebagian besar orang tuanya tidak memiliki telepon pintar.
"Karena jarak yang jauh dan sulitnya medan yang dilalui, kami terinspirasi untuk membantu kesulitan siswa dan guru yang tinggal di pelosok dengan meminjamkan HT sebagai fasilitas untuk menjalani proses belajar mengajar secara online," katanya.
Bahkan, pihak Polres mengumpulkan seluruh anggota bhabinkamtibmas dari masing-masing polsek terjauh untuk terlibat dalam aksi membantu warga di tengah pandemi Covid-19. Caranya dengan meminjamkan HT ke siswa dan guru agar tetap dapat menjalani proses belajar mengajar tanpa harus bertatap muka.
Kebijakan demikian itu, seperti dilakukan pihaknya di Kecamatan Cilaku terhadap puluhan siswa dan beberapa orang guru sebagai tutor belajar secara daring.
Selama ini, guru di wilayah tersebut, terpaksa menyambangi kelompok siswa karena keterbatasan jaringan internet dan sebagian besar orang tunya tidak memiliki telepon pintar.
"Setidaknya program peduli pendidikan anak tetap berjalan, di mana guru tetap bisa membimbing siswa secara bersamaan tanpa harus mendatangi satu persatu ke rumahnya. Program ini sudah berjalan untuk guru dan siswa SD Mekarjaya dan SD Kebon Jeruk, Kecamatan Cilaku," katanya.
Bantuan yang diberikan Polres Cianjur untuk dunia pendidikan selama pandemi Covid-19 itu, disambut baik guru dan siswa.
"Kami sangat terbantu dengan program bantuan dari Polres Cianjur yang meminjamkan HT untuk guru dan siswa di pelosok yang sulit jaringan internet, untuk tetap dapat melakukan bimbingan belajar tanpa harus menempuh perjalanan berkilometer untuk menyambangi siswa," kata Leni Marlina, guru SD Mekarjaya.
Saat ini guru yang biasanya menyambangi rumah siswa setiap harinya dengan jarak tempuh cukup jauh dan medan yang sulit bisa duduk di rumah dan memberikan tutorial pelajaran bagi siswa yang jumlahnya setiap kelas lebih dari 30 orang sekaligus.
"Kalau mendatangi siswa dalam satu hari hanya bisa enam sampai sembilan orang, dengan bantuan HT ini, kami dapat memberikan tutorial untuk 30 orang sekaligus karena mereka dapat mendengarkan dan bertanya melalui radio pemancar layaknya telepon pintar," katanya.