REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengimbau agar pasar tumpah yang ada untuk tidak beroperasi di masa pandemi Covid-19. Sebab, penerapan standar protokol kesehatan yang dinilai masih rendah diterapkan oleh para pedagang maupun pengunjung yang datang.
"Pasar tumpah idealnya tidak diperbolehkan apalagi tidak menerapkan protokol kesehatan. Saya hariwang (khawatir)," ujar Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Selasa (28/7).
Ia meminta agar masyarakat yang berjualan di pasar tumpah tidak beraktivitas dulu jika tidak bisa menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, potensi penyebaran covid-19 di pasar tumpah rentan. "Makanya sabar dulu, jangan beraktivitas kalau tidak bisa menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Selama ini, Ema mengaku belum pernah mendengar izin yang diajukan oleh para pedagang yang berjualan di pasar tumpah. Menurutnya, jika para pedagang pasar mengajukan izin maka dialamatkan ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin).
"Minggu depan kalau masih ada harusnya ditertibkan," katanya. Menurutnya, pengawasan terhadap pasar tumpah dilakukan oleh Satpol PP. Namun, pemerintah memiliki keterbatasan fisik dan jumlah personel.
Ia meminta kesadaran dan peran serta masyarakat. Sebab katanya yang utama adalah perilaku kesadaran masyarakat melakukan kewaspadaan. Sebelumnya, Ahad (26/7), pasar tumpah di Jalan Monumen perjuangan sudah kembali beroperasi.