REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat banjir setinggi satu meter menerjang enam gampong (desa) di Aceh Selatan, Senin (27/7) pukul 21.00 WIB. "Banjir melanda enam desa malam tadi sekitar pukul 21.00 WIB, setelah hujan mengguyur Aceh Selatan mulai jam 16.00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi, di Banda Aceh, Selasa (28/7).
Keenam gampong tersebut berada di dua kecamatan, yakni Teungoh, Pulo Paya, dan Ladang Rimba di Kecamatan Trumon Tengah, serta Lawe Bulu Didi, Lawe Cimanok, dan Lawe Sawah di Kecamatan Kluet Timur. Sedikitnya diperkirakan 40 kepala keluarga dengan 120 jiwa menjadi korban terdampak akibat sekitar 40 unit rumah warga tergenang air hujan di Gampong Teungoh, Trumon Tengah.
"Ini akibat terus bertambahnya intensitas air sungai dan drainase di pemukiman warga, sehingga mengakibatkan terjadi banjir," ucapnya.
Ia mengatakan, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan langsung mengerahkan personil pemadam kebakaran (damkar) di Pos 06 Trumon, dan Pos 04 Kluet Utara untuk melakukan penanganan awal atas banjir tersebut. Tim satuan tugas damkar juga melakukan penilaian awal terhadap di lokasi genangan banjir berkoordinasi dengan unsur musyawarah pimpinan kecamatan setempat, dan mengevakuasi korban jika kemungkinan buruk terjadi.
"Hingga pukul 1.02 WIB dini hari tadi, hujan masih berlangsung. Tapi, air yang menggenangi rumah warga, sudah mulai surut," kata Sunawardi.
Hasil analisa berdasarkan radar cuaca setempat, wilayah barat-selatan di provinsi paling barat Indonesia merupakan daerah yang paling berpeluang dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Beberapa wilayah tersebut, yakni Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Simeulue, Aceh Tengah di wilayah tengah, dan Aceh Tamiang di wilayah pesisir timur.