Senin 27 Jul 2020 05:37 WIB

GTPP Covid-19 Denpasar : 44 Orang Sembuh, 938 Jalani Perawat

Mobilitas penduduk kota Denpasar tinggi

Puluhan pengunjuk rasa memajang tulisan dalam aksi menolak rapid test dan swab test COVID-19 di Denpasar, Bali, Ahad (26/7/2020). Para pengunjuk rasa yang menamakan diri Masyarakat Nusantara Sehat (MANUSA) tersebut mendesak Pemerintah Provinsi Bali untuk menghapus rapid test dan swab test COVID-19 sebagai syarat administrasi adaptasi kebiasaan baru dan syarat perjalanan karena dinilai mempersulit rakyat.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Puluhan pengunjuk rasa memajang tulisan dalam aksi menolak rapid test dan swab test COVID-19 di Denpasar, Bali, Ahad (26/7/2020). Para pengunjuk rasa yang menamakan diri Masyarakat Nusantara Sehat (MANUSA) tersebut mendesak Pemerintah Provinsi Bali untuk menghapus rapid test dan swab test COVID-19 sebagai syarat administrasi adaptasi kebiasaan baru dan syarat perjalanan karena dinilai mempersulit rakyat.

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, Bali mencatat sebanyak 44 orang sembuh pada Ahad, dari jumlah pasien positif sebanyak 938 orang yang menjalani perawatan.

"Kasus sembuh melonjak hari ini, tercatat 44 orang sembuh, prosentase kesembuhan pasien juga meningkat menjadi 76,32 persen," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, di Denpasar, Ahad (26/7).

Ia mengatakan angka kesembuhan pasien dan penambahan kasus positif Covid-19 masih fluktuatif di Kota Denpasar. Karena melihat dari data bahwa di tengah banyaknya pasien yang sembuh, juga masih ditemukan kasus positif Covid-19.

Dewa Rai mengajak masyarakat bersama-sama memiliki tanggung jawab untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19. Sehingga diharapkan warga masyarakat segera menuju kehidupan era baru lebih aman.

Ia mengatakan saat ini sudah memasuki adaptasi kehidupan era baru, namun kasus positif baru di internal keluarga dan pasien positif dengan riwayat perjalanan dalam daerah masih menunjukkan peningkatan.

Dikatakan, kedua klaster baru inilah yang patut diwaspadai bersama, mengingat adanya mobilitas penduduk cukup tinggi di Kota Denpasar. "Kami harapkan masyarakat lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah," ujarnya.

Secara kumulatif, Dewa Rai menjelaskan kasus Covid-19 di Kota Denpasar sebanyak 1.229 kasus positif. Rinciannya adalah 938 kasus sembuh (76,32 persen), 14 orang meninggal dunia (1,14 persen), dan 277 orang masih dalam perawatan (22,54 persen).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement