REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Kabupaten Gresik, Jawa Timur mencatatkan kesembuhan pasien terbanyak selama pandemi COVID-19 berlangsung di wilayah itu, dengan mencapai 82 orang dalam sehari. Sehingga total kini sudah sebanyak 676 orang yang sembuh dari wabah corona itu.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Gresik drg Saifudin Ghozali di Gresik, Jumat mengaku bersyukur, karena dalam beberapa pekan terakhir angka kesembuhan lebih tinggi dibanding pasien terkonfirmasi positif.
Ia mencatat, untuk pasien terkonfirmasi positif terkini sebanyak 33 orang, dan berasal dari 12 kecamatan, masing-masing Kecamatan Bungah, Cerme, Duduk Sampeyan, Driyorejo, Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti, Panceng, Sidayu, Ujung Pangkah dan Kecamatan Wringinanom.
Sedangkan 82 pasien sembuh hari ini total berasal dari tujuh kecamatan, masing-masing Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Driyorejo, Gresik, Kebomas, Manyar dan Kecamatan Menganti.
"Untuk hari ini, juga tercatat satu pasien meninggal dunia, yakni dari Desa Betoyo Guci, Kecamatan Manyar," katanya.
Sementara akumulasi total pasien positif COVID-19 di Kabupaten Gresik mencapai 1.594 orang, rinciannya yang masih dirawat mencapai 780 orang, sembuh 676 orang dan total konfirmasi meninggal 138 orang.
Sebelumnya, jajaran Muspika Gresik menggelar aksi simpatik dengan membagikan masker dan sembilan bahan pokok bagi masyarakat yang lewat di depan Koramil Gresik.
Komandan Resort Militer Gresik Kapten Inf Mashudi mengatakan sosialisasi jaga jarak dan pemakaian masker ini dilakukan adalah untuk menekan angka positif yang masih tinggi di Gresik.
"Warga yang melintas di depan Koramil Gresik dan tetangga yang tidak memakai masker, kami beri masker dan sembako secara gratis, tentunya setelah diberi tahu manfaat penggunaan masker dan sekaligus cara memotong rantai penyebaran COVID-19," katanya.
Sementara itu, Camat Gresik Purnomo mengatakan, kegiatan serupa akan terus dilakukan dengan berkeliling kampung menggunakan mobil yang dilengkapi pengeras suara.
"Kami akan selalu mengingatkan bahaya COVID-19 dan cara mengatasi dengan memutus mata rantai, seperti cuci tangan dengan sabun, penggunaan masker dan jaga jarak," katanya.