REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, pemerintah daerah terus mendorong pelaku usaha perhotelan agar membeli produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Ini dilakukan untuk membantu meningkatkan penjualan sekaligus mempromosikan produk khas Kabupaten Garut, Jawa Barat, kepada wisatawan maupun tamu hotel.
"Kami bangkitkan sekarang ini agar UMKM menggeliat, seperti produk kopi, burayot (kue) itu sudah ada yang kerja sama dengan hotel," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Jumat (24/7).
Ia menuturkan, Pemkab Garut maupun pemerintah provinsi dan pusat secara bertahap menggeliatkan kembali produk UMKM Garut yang selama ini sempat terdampak wabah Covid-19. Upaya yang sudah dilakukan, kata dia, membangun kerja sama antara pelaku UMKM dengan hotel di Garut meski saat ini jumlahnya masih terbatas tidak terlalu banyak.
"Sekarang kopi-kopi garut di hotel sudah ada, sudah kerja sama dengan hotel, cuma masih terbatas," katanya.
Ia menambahkan, selain mendorong pemasaran untuk bisa meningkatkan penjualan, Pemkab Garut juga meminta perbankan untuk memberi kemudahan dalam pinjaman modal usaha dengan bunga ringan.
"Kami melalui BPR relaksasi, relaksasi masalah bunga, kami memberikan kegiatan yang berhubungan dengan situasi usaha saja," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut Tanto S Rieza menyatakan, PHRI siap bantu membangun perekonomian khususnya dari sektor produk UMKM di Garut.
"Kita dari asosiasi mendorong itu, turut serta mengangkat perekonomian mereka, membantu dengan cara menjual produk Garut," katanya.
Ia menambahkan, selama ini sudah ada beberapa pengelola hotel yang sudah membantu mempromosikan produk UMKM seperti menyajikan dodol dan kopi khas Garut untuk para tamu.
"Sejak lama hotel mendorong memfastiltasi kopi garut, dodol garut, produk khas Garut yang memiliki kaitannya dengan pariwisata, dan kami akan terus mengkomunikasikan itu," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika