REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG — Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah melaksanakan Uji Coba Layanan Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion) rute Sentul City–Blok M, Jakarta, pada Kamis, 23 Juli 2020. Bertempat di Terminal Sentul City, Kabupaten Bogor.
Kegiatan Flag Off dihadiri oleh Kepala BPTJ Polana B. Pramesti, Walikota Bogor Bima Arya, Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa, serta Direktur Sentul City Iwan Budi Harsana. Perum PPD sebagai operator mengoperasikan 3 (tiga) unit bus besar dengan titik keberangkatan dari Terminal Sentul City tepatnya di depan Masjid Besar Jabal Nur.
Bus sendiri akan beroperasi pada pukul 05.30 WIB, 06.00 WIB dan 09.00 WIB. Sementara untuk rute sebaliknya, bus beroperasi pada pukul 17.00 WIB, 17.30 WIB dan 20.00 WIB dengan titik keberangkatan dari Pasar Raya Blok M.
Masyarakat Sentul dan sekitarnya dapat memanfaatkan layanan ini dengan tarif promo sebesar Rp 25 ribu. Pada kesempatan tersebut, Kepala BPTJ Polana B. Pramesti menyampaikan pengoperasian layanan JR Connexion merupakan bagian dari program BPTJ dalam meningkatkan moda share angkutan umum massal sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).
“Sesuai target RITJ, salah satu Indikator Kinerja Utama BPTJ adalah pencapaian moda share angkutan umum massal sebesar 60 persen pada tahun 2029. Guna mencapai target tersebut, layanan JR Connexion menjadi salah satu bentuk inovasi untuk melayani penumpang dari kantong-kantong demand seperti permukiman menuju pusat perkotaan,” kata Polana.
Kepala BPTJ juga menyampaikan meningkatkan ketersediaan layanan moda saja tidak cukup untuk mendorong masyarakar agar berpindah dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum massal. Lebih dari itu yang terpenting adalah bagaimana menumbuhkan kepercayaan publik bahwa angkutan umum massal adalah pilihan terbaik dan dapat diandalkan untuk aktivitas komuter.
"Untuk itu kuncinya adalah pelayanan, jika masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik, dengan sendirinya masyarakat pasti akan berpindah ke angkutan umum massal," ucap Polana.
Lebih lanjut Polana mengajak agar para operator Bus JR Connexion terus berupaya dan berinovasi untuk memperbaiki layanan yang selama ini mereka lakukan. "Bisa dimulai dengan hal-hal yang ada dalam jangkauan seperti kebersihan moda, sopan santun dan kepedulian awak kepada penumpang serta konsistensi jadwal layanan," ujar dia.