Rabu 22 Jul 2020 09:42 WIB

Survei: Elektabilitas PDIP dan Gerindra Alami Kenaikan 

Sikap pasang badan PDIP terhadap setiap kebijakan Presiden Jokowi direspons positif

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Burhanuddin Muhtadi.
Foto: IST
Burhanuddin Muhtadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas PDIP mengalami kenaikan pada survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia bulan Juli 2020. Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam temuan survei terbaru yang dirilis, Selasa (21/7). 

"PDIP masih unggul di peringkat pertama, ada kenaikan dibanding survei bulan Mei dari 22 (persen) ke 26 persen," kata Burhanuddin. 

Kendati demikian, perolehan PDIP tersebut mengalami penurunan jika dibanding Februari 2020 yang angka elektabilitasnya mencapai 29,8 persen. Namun secara umum elektabilitas PDIP jauh lebih tinggi dibanding hasil perolehan suara PDIP pada 2019 lalu yang hanya 19 persen.

"2019 kemarin kan kurang lebih sekitar 19 persen, sekarang PDIP dapat 26,3 persen," ujarnya.

Kemudian di peringkat kedua ditempati Partai Gerindra yang elektabilitasnya juga mengalami peningkatan pada bulan Juli ini. Pada survei Mei 2020 lalu elektabilitas Partai Gerindra di angka 15,2 persen, kini elektabilitas Partai Gerindra naik menjadi 17,7 persen. 

"Banyak orang yang mengatakan Gerindra akan mengalami penurunan ketika bergabung dengan pemerintahan, nyatanya tak mengatakan demikian. Jadi kita punya survei bahkan ada dua atau tiga survei setelah pilpres 2019 itu Gerindra selalu konsisten di peringkat nomor dua," ucapnya. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyambut baik hasil survei tersebut. Dia menilai, sikap pasang badan PDIP terhadap setiap kebijakan Presiden Joko Widodo direspon positif oleh publik.

"Terbukti mengalami rebound sehingga bulan Mei yang lalu itu survei yang dilakukan mas Burhanuddin elektabilitas PDIP 22 persen ini mengalami peningkatan menjadi 26,3 persen," ungkapnya. 

Untuk diketahui survei tersebut dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada 13-16 Juli 2020. Responden yang dilibatkan dalam survei tersebut sebanyak 1.200 responden. Survei dilakukan melalui telepon berdasarkan data base yang dimiliki dalam survei dua tahun terakhir, serta margin of error sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement