REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah menutup kampus usai satu pimpinan positif Covid-19 setelah mengikuti tes usap pada pekan lalu.
"Hasil tes 'swab ' (usap) yang diikuti oleh beberapa pimpinan pada hari Minggu (19/7) malam, ada salah satu yang hasil 'swab'-nya positif," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho di Solo, Selasa (21/7).
Akibat dari kejadian tersebut, pihaknya mengambil langkah cepat dengan melakukan "lockdown" atau penutupan kampus mulai Senin (20/7) 2020, terutama di Kantor Pusat dan Auditorium UNS.
"Kemungkinan 'lockdown' kami lakukan selama 3-4 hari, selama itu kami juga akan aktif melakukan penyemprotan disinfektan," katanya.
Mengenai adanya kemungkinan salah satu pimpinan UNS yang terbukti positif Covid-19 tersebut tertular oleh pegawai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang melakukan kunjungan kerja beberapa waktu lalu, pihaknya belum dapat memastikan.
"Begitu kami mendengar bahwa ada teman dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang ternyata positif tersebut kami langsung melakukan 'swab', ada saya, Wakil Rektor 4, dan Humas," katanya.
Ia mengatakan dari tracing yang dilakukan, tes juga dilakukan kepada keluarga dan orang dekat pasien, di antaranya istri, anak, sopir, dan sekretaris pribadi. Meski demikian, hampir seluruhnya diperoleh hasil negatif.
"Tetapi memang kami belum dapat hasil komplet, ada salah satu anak beliau yang sampai saat ini hasil 'swab'-nya belum keluar. Kami masih tunggu hasilnya ini," katanya.
Sementara itu, pada penutupan tersebut pihaknya tidak hanya menghentikan aktivitas para karyawan tetapi juga menutup fasilitas umum yang ada di dalam kampus, di antaranya arena olahraga, tempat ibadah, dan tempat rekreasi yang ada di area UNS.
"Aktivitas sangat terbatas, hanya kegiatan vital yang dilakukan. Sambil menunggu kondisi lebih baik, ini kami lakukan untuk meningkatkan suasana kondusif," demikian JamalWiwoho.