Selasa 21 Jul 2020 16:13 WIB

Erick Dampingi Bio Farma Sampaikan Progres Vaksin Covid

Bio Farma menjalin kerja sama dengan Sinovac dalam menyiapkan vaksin covid.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Seorang staf tengah memeriksa vial vaksin flu babi H1N1 yang diproduksi BUMN Cina, Sinovac yang berbasis di Beijing
Foto: AP
Seorang staf tengah memeriksa vial vaksin flu babi H1N1 yang diproduksi BUMN Cina, Sinovac yang berbasis di Beijing

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendampingi Direktur Utama PT Bio Farma (persero) untuk menyampaikan progres pembuatan vaksin Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/7). Bio Farma memang menjalin kerja sama dengan produsen farmasi asal China, Sinovac dalam menyiapkan vaksin Covid-19.

Per Ahad (19/7) lalu, sebanyak 2.400 vaksin telah tiba di Indonesia untuk selanjutnya dilakukan uji klinis tahap tiga per Agustus mendatang. Namun sebelum masuk uji klinis tahap tiga, masih ada beberapa fase yang perlu dilalui seperti uji laboratorium di internal Bio Farma dan perizinan lain.

"Kami rencanakan uji klinis ini selesai bulan januari. Dengan jumlah sampel yang ikut uji klinis ini ada 1.620. Setelah itu selanjutnya akan dilakukan tindakan penyuntikan yang akan dilakukan oleh departemen kesehatan," jelas Prof Kusnandi Rusmil dari Fakultasi Kedokteran Unpad selaku Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19, usai bertemu Jokowi, Selasa (21/7).

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menambahkan, pihaknya memastikan kapasitas produksi vaksin di dalam negeri dikelola dengan baik. Untuk tahap awal produksi pada kuartal I 2021 mendatang, Bio Farma menargetkan bisa memproduksi 40 juta dosis vaksin Covid-19. Namun angka ini ditargetkan meningkat menjadi 250 juta dosis vaksin per tahun.

"Pada saat selesai uji klinis dan izin edarnya keluar, kami sudah menargetkan untuk bisa selesai sekitar 40 juta dosis per tahun," ujar Honesty.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan bahwa pihaknya akan membantu Bio Farma dalam produksi vaksin dengan menyiapkan personel imunisasi. Kemenkes juga akan menyiapkan anggaran agar vaksin ini bisa dimanfaatkan sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia.

"Itu kami akan bahas bersama dengan kementerian keuangan terutama dan mudah-mudahan semua berjalan lancar," katanya.

Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan, masyarakat masih perlu menjalankan protokol kesehatan dengan ketat karena vaksin Covid-19 sendiri baru bisa diproduksi pada awal 2021 mendatang. Menurutnya, satu-satunya cara untuk membantu menekan angka penularan adalah penerapan jaga jarak, cuci tangan dengan sabun, dan terutama menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Jadi dari sekarang sampai awal tahun depan penting sekali disiplin. Vaksin ini kita pastikan akan ada tapi saya mohon masyarakat juga berdisiplin supaya tadi kita bisa terus mengantisipasi," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement