Selasa 21 Jul 2020 15:39 WIB

Uji Vaksin Covid di Indonesia Butuh 1.620 Orang, Tertarik?

Sebanyak 1.620 orang itu yang berumur 18 tahun sampai 59 tahun.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Vaksinasi (ilustrasi)
Foto: AP Photo/LM Otero
Vaksinasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 akan dimulai pada Agustus 2020 mendatang. Vaksin yang akan diproduksi oleh PT Bio Farma (persero) merupakan hasil kerja sama dengan produsen vaksin asal China, Sinovac Biotech. Per Ahad (19/7) lalu, sebanyak 2.400 vaksin telah tiba di Indonesia.

Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19, Prof Kusnadi Rusmil, menyebutkan bahwa uji klinis nantinya akan dilakukan terhadap 1.620 orang. Angka ini didapat dari perhitungan statistik untuk memastikan vaksin nanti benar-benar efektif atau tidak.

Baca Juga

"Seluruh 1.620 orang-orang yang berumur 18 tahun sampai 59 tahun. Harapan saya tentunya semuanya baik dan penelitian ini akan selesai pada bulan Januari (2021)," jelas Kusnadi usai bertemu dengan Presiden Jokowi, Selasa (21/7).

Sebanyak 1.620 orang yang ikut uji klinis nanti dijaring dari kantong-kantong penelitian Unpad. Prinsipnya, ujar Kusnadi, adalah sukarela. Jadi masyarakat yang ingin mengajukan diri sebagai relawan uji klinis vaksin Covid-19 bisa mendaftarkan diri kepada tim di Unpad.

"Kriteria yang pasti kriteria yang ikut penelitian ini harus sehat. Jadi orang itu pasti diperiksa dulu dengan teliti. Periksa darahnya periksa jantungnya, periksa paru-parunya udah sehat baru dia bisa ikut penelitian ini," katanya.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebutkan, uji klinis akan dilakukan di Bandung dan sekitarnya. Bio Farma juga akan bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran dalam melakukan distribusi sampel uji klinis.

Namun sebelum masuk uji klinis tahap tiga, masih ada beberapa fase yang perlu dilalui seperti uji laboratorium di internal Bio Farma dan perizinan lain. Bio Farma sendiri memastikan kapasitas produksi vaksin di dalam negeri dikelola dengan baik. Untuk tahap awal produksi pada kuartal I 2021 mendatang, Bio Farma menargetkan bisa memproduksi 40 juta dosis vaksin Covid-19. Namun angka ini ditargetkan meningkat menjadi 250 juta dosis vaksin per tahun.

"Pada saat selesai uji klinis dan izin edarnya keluar, kami sudah menargetkan untuk bisa selesai sekitar 40 juta dosis per tahun," ujar Honesty.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan bahwa pihaknya akan membantu Bio Farma dalam produksi vaksin dengan menyiapkan personel imunisasi. Kemenkes juga akan menyiapkan anggaran agar vaksin ini bisa dimanfaatkan sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia. "Itu kami akan bahas bersama dengan kementerian keuangan terutama dan mudah-mudahan semua berjalan lancar," katanya.

Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan, masyarakat masih perlu menjalankan protokol kesehatan dengan ketat karena vaksin Covid-19 sendiri baru bisa diproduksi pada awal 2021 mendatang. Menurutnya, satu-satunya cara untuk membantu menekan angka penularan adalah penerapan jaga jarak, cuci tangan dengan sabun, dan terutama menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

"Jadi dari sekarang sampai awal tahun depan penting sekali disiplin. Vaksin ini kita pastikan akan ada tapi saya mohon masyarakat juga berdisiplin supaya tadi kita bisa terus mengantisipasi," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement