REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara satuan tugas (satgas) penanganan covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan proses pengembangan vaksin covid-19 memerlukan waktu. Wiku menyebut vaksin dari Sinovac, China, yang sudah tiba di Indonesia pada Ahad (19/7) masih harus menjalani uji klinis terlebih dahulu.
"Kita akan mengembangkan vaksin, diharapkan kita bisa produksi segera. Sebagian masih uji klinis, harapannya di awal tahun depan, sebagian bisa diproduksi," ujar Wiku usai mengikuti rapat perdana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (21/7).
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 tersebut mengatakan vaksin Sinovac saat ini sedang dalam uji klinis oleh Bio Farma. Wiku mengaku belum mengetahui secara rinci terkait jumlah vaksin yang didatangkan dari China. "Saya belum tahu, tapi vaksinnya sudah datang. Jumlahnya saya nggak hafal," ucapnya.
Selain menanti hasil uji klinis, Wiku menyampaikan tes deteksi covid-19 juga masih akan terus dilakukan, baik lewat rapid test maupun PCR. Wiku menyebut kuantitas pemeriksaan covid-19 melalui PCR terus ditingkatkan.
"Kita sedang menguatkan PCR di berbagai daerah dan kualitasnya juga ditingkatkan. Nanti pada saat cakupannya (PCR) meningkat otomatis nanti rapid test akan mulai dikurangi," kata Wiku menambahkan.