REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan pembangunan flyover atau lintas atas Cakung, Jakarta Timur merupakan proyek kontrak tahun jamak (multiyears). Awalnya kontrak ini dimulai pada September 2019. Ia menyebut memang ada kendala yang disebabkan oleh Covid-19.
"Prosesnya memang terkendala adanya Covid-19. Sempet berhenti juga," kata Hari.
Jalan layang ini dibangun untuk mengurangi kemacetan yang disebabkan dari perlintasan kereta api. Selain itu, ia mengatakan nantinya perlintasan kereta api akan ditutup dengan Kementerian Perhubungan. Jadi, pengendara akan diarahkan melalui jalan layang ini.
Adanya lintas atas ini juga untuk meminimalisir kecelakan yang ada. Heri menuturkan jam kemacetan terjadi pada pagi dan sore. Mulai dari jam berangkat kantor pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB dan jam pulang kantor pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB. Itu pun kata dia berbarengan dengan jadwal kereta yang padat.
Progres perkembangan jalan layang ini kata dia sudah mencapai hampir 61 persen. Ia juga optimistis bisa selesai akhir tahun sesuai target sekitar November atau Desember tahun ini. Di tengah pandemi, pekerja tetap mematuhi protokol kesehatan dan protokol kontruksi. Hal ini dilakukan demi mencegah mereka terpapar Covid-19.
"Sehingga jangan sampai pekerja terpapar Covid-19 jadinya proyek diberhentikan," ujar dia.
Setiap pekerja akan dicek suhunya terlebih dahulu, menggunakan masker, menjaga jarak, dan dianjurkan untuk tidak makan di sembarang tempat.