REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat Aisyiyah memiliki keprihatinan yang mendalam. Apalagi, pandemi Covid-19 juga memiliki dampak yang sangat besar terhadap kaum perempuan, anak-anak, dan masyarakat yang kurang mampu.
“Dampak yang sangat berat juga bagi perempuan, anak-anak, dan saudara-saudara kita yang pada kondisi miskin, serta semakin bertambahnya warga miskin di Indonesia,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini di acara pembukaan Tanwir Aisyiah Bersama Muhammadiyah di Yogyakarta, Ahad (19/7).
“Sebagai Ibu Negeri saat ini sedang mengalami keprihatinan yang mendalam atas situasi pandemi Covid -19 baik dampak kesehatan, pendidikan, sosial ekonomi dan keagamaan,” ujar dia.
Ibu Negeri merujuk pada pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sebagai organisasi perempuan muslim yang turut mendirikan negeri ini, Pimpinan Pusat Aisyiyah pernah disebut sebagai Ibu Negeri oleh Sri Mulyani.
Tidak hanya prihatin terhadap dampak yang ditimbulkan Covid-19, sebagai Ibu Negeri PP Aisyiah juga prihatin terhadap berbagai permasalahan pengelolaan pemerintahan. Karena itu, menurut dia, PP Aisyiah tidak akan tinggal diam.
“Oleh karenanya Aisyiyah sebagai Ibu Negeri tidak boleh tinggal diam apalagi tenggelam dalam kesedihan tanpa berbuat untuk memberikan solusi pada permasalahan bangsa,” katanya.
Dia menambahkan, PP Aisyiah akan terus berkiprah melalui berbagai macam usahanya termasuk melalui amal usaha Aisyiyah di bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi untuk membawa kemajuan umat dan bangsa.
“Artinya situasi pandem tidak menghalangi Aisyiyah untuk terus berbuat memperkokoh gerakan dakwahnya sehingga dapat memberi untuk negeri,” jelasya.
Bersamaan dengan itu, menurut dia, PP Aisyiah juga harus seksama dalam berikhtiar agar amal usaha dan berbagai program Aisyiyah tetap berlangsung dan mampu bertahan dalam situasi pandemi ini dengan sungguh-sungguh sebagai manifestasi jihad di jalan Allah. “Kepada para elite pimpinan dan penyelenggara negara, kita berharap situasi pandemi ini menjadi penting untuk refleksi dalam pengelolaan negara ke arah yang lebih baik. Mereka serta tokoh masyarakat harus memberikan teladan dalam menghadapi dan mencari solusi atas pandemi covid-19 ini,” tutupnya.