Ahad 19 Jul 2020 00:20 WIB

Kasus Covid-19 Naik, Surakarta Tutup Sejumlah Ruang Publik

Kasus Covid-19 di Surakarta meningkat dari puluhan menjadi 166.

Sejumlah wahana permainan yang belum dipasang untuk acara Gebyar Pesta Rakyat tergeletak di alun-alun selatan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/7/2020). Gebyar Pesta Rakyat untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1441H tersebut dibatalkan karena belum mengantongi izin dan berpotensi mengumpulkan massa yang dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Sejumlah wahana permainan yang belum dipasang untuk acara Gebyar Pesta Rakyat tergeletak di alun-alun selatan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/7/2020). Gebyar Pesta Rakyat untuk menyambut Hari Raya Idul Adha 1441H tersebut dibatalkan karena belum mengantongi izin dan berpotensi mengumpulkan massa yang dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta memperketat pengawasan demi mencegah penyebaran Covid-19. Sejumlah ruang publik pun ditutup menyusul meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di kota tersebut.

"Ada Pasar Harjodaksino, Beteng Trade Center, Alun-Alun Selatan, Taman Jawa Wijaya, dan dua hotel berbintang yang kami tutup sementara," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di sela kegiatan tes usap gratis di Balai Kota Surakarta, Sabtu.

Baca Juga

Hadi mengatakan, lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Surakarta yang sebelumnya puluhan menjadi 166 membuat Pemkot Surakarta makin tegas dalam menerapkan sanksi kepada masyarakat yang terbukti tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Misalnya, andaikan ada kerumunan.

"Kalau ada satu sampai tiga kali kami bubarkan, tetapi kalau masih nekat ya kami tes usap di tempat. Kalau perlu nanti disuruh push up dan nyapu dulu," katanya.

photo
Pedagang memindahkan barangnya di Beteng Trade Center (BTC), Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Beteng Trade Center (BTC) yang merupakan salah satu pusat grosir tekstil terbesar di Kota Solo ditutup sementara selama tujuh hari setelah salah satu pedagang terkonfirmasi positif Covid-19. - (Antara/Mohammad Ayudha)

Terkait dengan lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Solo tersebut, katanya, merupakan hasil dari tracing kasus positif tenaga kesehatan di RSUD dr Moewardi, pedagang kupat tahu, pedagang Pasar Harjodaksino, dan pegawai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Nanti juga menyusul hasil tracing di BTC. Selain itu, tes cepat dan tes usap terus kami lakukan," katanya.

Sementara itu, terkait kegiatan tes usap gratis tersebut, merupakan kerja sama dengan BNI dan PT Pertamina Bina Medika IHC. Pada kesempatan tersebut, ada 1.350 orang yang dites.

"Sebagian ada pedagang Pasar Harjodaksino, anggota Kodim, ASN, dan pegawai negeri yang sehari-hari bertugas di kawasan Manahan," katanya.

Terkait hal itu, Direktur Treasuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan tes usap gratis tersebut merupakan rangkaian kegiatan program BNI Berbagi. Pihaknya menyelenggarakan tes usap gratis di 17 wilayah Indonesia, termasuk Surakarta.

Putrama mengatakan, ke depan bukan hanya tes usap gratis yang diberikan, tetapi juga pemberian alat pelindung diri, masker, dan alat PCR. Ia berharap, kegiatan ini bisa membantu Pemkot Surakarta untuk mengendalikan penularan Covid-19.

"Mudah-mudahan pandemi bisa segera berlalu sehingga ekonomi bisa jalan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement