REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Bali memutuskan untuk menunda pelaksanaan Car Free Day (CFD) karena dari hasil evaluasi pelaksanaan simulasi masih banyak masyarakat yang berkerumun dan sulit diuraikan sesuai dengan penerapan protokol kesehatan.
"Kegiatan CFD yang digelar setiap hari Minggu di kawasan Taman Kota 'Sewaka Dharma' ditunda sementara waktu, setelah dilakukan evaluasi pekan lalu, karena masyarakat yang berolahraga tetap saja berkerumun," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar I Ketut Sriawan, di Denpasar, Jumat (17/7).
Ia mengemukakan tentang cukup banyak pengunjung CFD saat simulasi di tengah pandemi Covid-19 itu.
"Setelah kami coba buka dengan tahapan simulasi, pengunjung CFD membludak, sehingga kondisi di lapangan menjadi berkerumun dan tidak terkendali, selain itu melihat angka kasus penularan Covid-19 masih tinggi, sehingga sebagai upaya pencegahan kami terpaksa menunda CFD di dua tempat, yakni Kawasan Lumintang dan Niti Mandala Renon, Denpasar," ucapnya.
Saat pelaksanaan simulasi tersebut, pihaknya mencatat sedikitnya 5.000 orang datang ke area CFD.
Ia mengatakan jika dilihat dari luas wilayah memang masih representatif, akan tetap kesadaran masyarakat untuk menjaga jarak dan tidak berkerumun masih minim.
Pihaknya tak ingin membatasi masyarakat dalam berkegiatan, namun demikian protokol kesehatan wajib menjadi perhatian bersama untuk dilaksanakan.
Pemkot Denpasar telah menyediakan lajur khusus sepeda sehingga bagi pecinta gowes atau bersepeda dapat memanfaatkan kembali lajur sepeda sehingga tidak perlu ke CFD jika ingin berolahraga bersepeda.
"Kami terus melaksanakan evaluasi, sehingga jika situasi sudah memungkinkan CFD akan dibuka kembali, sembari menunggu evaluasi lanjutan kami berharap masyarakat untuk maklum, hal ini demi kebaikan kita bersama dan mendukung pencegahan penularan Covid-19," kata Sriawan.