Jumat 17 Jul 2020 18:08 WIB

Stok Hazmat untuk Tangani Covid-19 di Jayapura Menipis

RS Provita di Jayapura ditutup akibat banyak tenaga kesehatan positif Covid-19

Red: Nur Aini
Perawat dengan mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect (terduga penderita) COVID-19.
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Perawat dengan mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) berupa baju Hazmat (Hazardous Material) melayani pasien kedua suspect (terduga penderita) COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano (BTM) menyatakan persediaan hazmat atau pakaian yang digunakan saat menangani pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit menipis.

"Memang sudah ada laporan terkait menipisnya persediaan hazmat sehingga kami akan mencari solusi untuk membantu," kata BTM, Jumat (17/7) di Jayapura.

Baca Juga

Menurutnya, walaupun terbatas tetapi pelayanan terhadap pasien Covid-19 tetap maksimal dengan menggunakan hazmatyang masih tersedia.

"Mudah-mudahan dapat segera terpenuhi sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih maksimal," kata BTM seraya menambahkan di wilayah kota terdapat tujuh rumah sakit yang menangani dan menjadi rujukan Covid-19.

Namun pagi ini, ada laporan tentang ditutupnya salah satu rumah sakit, yakni RS Provita akibat banyaknya tenaga kesehatan terjangkit Covid-19. Wali Kota mengatakan telah dilakukan perawatan nakes yang positif dan sterilisasi gedung.

Jumlah warga yang positif Covid-19 di Kota Jayapura hingga Kamis (16/7) tercatat 1.442 orang, 912 orang dirawat, 513 orang sembuh dan 17 orang meninggal. Sedangkan, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Papua tercatat 2.424 orang, warga yang dirawat masih sama yakni 1.199 orang dan 26 orang meninggal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement