REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ikut bersama para petani memanen padi di sisa lahan sawah yang masih ada di pinggiran Jakarta, Rabu (15/7). Panen padi ini dalam rangka simbolik upaya Jakarta tetap mempertahankan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.
Wagub Ahmad Riza Patria atau yang akrab disapa Ariza, ikut melakukan panen beras, menggiling padi, menabur benih ikan, menanam pohon, serta memberikan bantuan paket sembako kepada para petani. Semuanya dilajukan di lahan Sawah Abadi, Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan(DKPKP) Provinsi DKI Jakarta mencatat saat ini di DKI Jakarta masih terdapat 414 Ha lahan sawah yang tersisa. "Kegiatan ini dalam rangka memastikan bahwa kita terus dapat meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Kegiatan ini juga untuk memberikan perhatian pada masyarakat pertanian yang tiap hari hidup bekerja menanam padi dan sebagainya," katanya, Rabu (15/7).
Ariza berharap mudah-mudahan ke depan, swasembada pangan bisa diwujudkan sebagai bentuk Ketahanan Pangan. Dan setidaknya, Kota jakarta bisa ikut kontribusi sekalipun tidak banyak tapi penting. Diketahui, berdasarkan informasi dari Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, 414 Ha lahan sawah yang masih ada di Jakarta dikelola warga dari 15 kelompok tani.
Lahan sawah tersebut tersebar di beberapa wilayah, seperti Jakarta Barat 45 Ha (Kecamatan Kalideres dan Kembangan), Jakarta Utara 341 Ha (Kecamatan Cilincing), dan Jakarta Timur 28 Ha (Kecamatan Cakung). Untuk 28 Ha lahan sawah di Kecamatan Cakung, 8 Ha di antaranya aset Pemprov DKI yang dikelola oleh UPT Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman Dinas KPKP DKI dan statusnya jadi Sawah Abadi.
Dengan status sebagai Sawah Abadi tersebut, maka lahan sawah ini tidak dapat dan tidak boleh berubah peruntukan maupun fungsinya, selain hanya untuk sawah. Sejauh ini, sawah abadi tersebut berfungsi untuk menghasilkan benih padi sekita 47 Ton per tahun yang sebagian dibagikan ke petani Jakarta dan sebagian lainnya dipasarkan di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Ariza turut berharap agar para petani di Jakarta dapat terus tangguh. Karena selain menghadapi tantangan yang lazim, seperti banjir, hama, dan gagal panen, wabah Covid-19 turut menambah beban kehidupan sosial ekonomi petani. Karena itu, menurut dia, dibutuhkan teknologi yang baik dalam penggunaan bibit, mulai dari menanam, memanen sampai dengan memasarkan.
"Di banyak negara kegiatan pertanian sukses dan berhasil karena menggunakan teknologi. Kita berharap ke depan, negara kita bisa menyontoh," ujar dia.