REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi keputusan beberapa pemerintah daerah yang mengizinkan kembali beroperasinya tempat wisata meskipun pandemi corona belum berakhir. Menurut dia, pemerintah daerah sudah mengkalkulasikan dengan matang rencana pembukaan kembali tempat wisata di daerahnya serta telah menyiapkan berbagai skenario jika kasus covid kembali meningkat.
“Kalau pemda bisa kalkulasi dengan baik, dan dia sudah punya skenario-skenario apabila keputusan atau kebijakan membuka wisata lokal ini dijalankan, pasti sudah ada skenarionya. Nanti kalau risiko begini, akan terjadi begini, kalau risiko begini, solusinya begini. Saya pikir sudah dihitung oleh pemda,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (14/7).
Moeldoko juga menilai, meskipun sejumlah tempat wisata kembali dibuka namun tak berarti pemerintah sudah mulai longgar terhadap penanganan covid-19. Ia menekankan, prioritas utama pemerintah saat ini yakni menangani pandemi agar tak menyebar lebih luas lagi serta menekan jumlah kasus positif dan angka kematian.
“Bukan berarti pemerintah mulai longgar terhadap penanganan covid. Sekali lagi, prioritas penanganan covid adalah kesehatan. Tapi tidak meninggalkan aspek lain, seperti aspek sosial dan ekonomi,” kata dia.
Seperti diketahui, sejumlah daerah telah membuka kembali sejumlah lokasi wisata. Contohnya saja di Semarang di mana puluhan destinasi wisata dan tempat hiburan sudah mulai dibuka kembali.
\Kendati demikian, tempat wisata yang beroperasi harus menjalankan protokol kesehatan. Jika melanggar, pemerintah daerah sudah menyiapkan sanksi untuk pengelolanya.