REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan menanggung biaya pengobatan 25 mahasiswanya yang tertular Covid-19 saat mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUD dr Moewardi Solo. Hal itu diungkapkan Rektor UNS Jamal Wiwoho di Solo, Selasa (14/7).
"Kami komitmen bahwa semua karyawan, dosen, mahasiswa akan kami rawat di UNS karena RS UNS sudah ditunjuk sebagai rumah sakit untuk penanganan Covid-19 dan laboratorium," kata dia.
Meski demikian, katanya, jika pada pelacakan diperoleh hasil penyebaran juga terjadi pada keluarga para mahasiswa tersebut maka itu bukan tanggung jawab UNS.
Sementara itu, terkait dengan pemberitaan adanya kemungkinan bahwa para mahasiswa tersebut tertular usai mengikuti pesta kelulusan, ia menyebut bukan merupakan kewenangan kampus.
"Yang jelas wisuda yang dilakukan di UNS dilaksanakan dengan protokol kesehatan secara ketat. Kami melakukan upacara wisuda secara daring maupun luring pada akhir Juni lalu," katanya.
Ia mengatakan wisuda yang dilakukan secara luring hanya diikuti oleh 15 orang mahasiswa dengan protokol kesehatan secara ketat.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UNS Reviono yang juga menjadi pendamping mahasiswa PPDS mengatakan para mahasiswa yang terjangkit Covid-19 ini bukan merupakan wisudawan yang lulus pada bulan Juni lalu. "Mereka ini belum ada yang diwisuda," katanya.
Meski demikian, katanya, tidak menutup kemungkinan mereka mengikuti kegiatan syukuran wisuda yang diadakan oleh orang dekat mereka.
Ia mengatakan pihak kampus sejauh ini belum melakukan pelacakan. "Kalau tracing (pelacakan) menjadi kewenangan Dinas Kesehatan," katanya.