jatimnow.com - Sekelompok masyarakat di Dukuh Pakis Surabaya terekam tidak menggunakan masker saat berkumpul di tanah lapang.
Dari foto yang diterima redaksi jatimnow.com, Kamis (9/7/2020), tampak sejumlah anak-anak dan remaja sedang bergerombol.
Sebagian dari mereka terlihat memegang sebuah gulungan seperti gulungan benang atau tambang untuk layang-layang. Mereka ada yang berdiri, ada pula yang duduk-duduk.
Pemandangan tersebut seolah menunjukkan bahwa warga di Surabaya masih belum disiplin menggunakan masker saat beraktivitas. Lalu sejauh mana sosialisasi yang dilakukan Pemkot Surabaya agar warga di Surabaya disiplin menerapkan protokol kesehatan?
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Irvan Widyanto menyebut bakal menerjunkan tim dari dengan menggandengan camat dan lurah atau forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkompimka).
"Sosialisasinya sudah masif. Ditambah lagi pembentukan Kampung Wani. Dan di Kampung Wani itu kan juga para satgasnya juga melakukan sosialisasi secara langsung pada lingkungannya," terang Irvan.
"Butuh proses, tapi kemarin hampir semuanya warga bermasker. Sosialisasi kami lakukan terus menerus. Bukan hanya pemerintah kota tapi melibatkan elemen masyarakat, termasuk Satgas Kampung Wani," tambahnya.
Untuk warga yang masih bandel tidak memakai masker, Irvan menyebut bakal melakukan menerapkan sanksi.
"Siap-siap menerima sanksi. Sanksinya macem-macem. Bagi yang usianya sudah dewasa, bisa kami sita KTP-nya, kerja sosial dan lain-lain," tegas Irvan yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Surabaya ini.
Sanksi kerja sosial itu dicontohkan Irvan seperti menyapu, menyiram tanaman hingga memberikan makanan kepada penghuni Liponsos serta membersihkannya.