Kamis 09 Jul 2020 18:29 WIB

Wapres Ma'ruf: Nasionalisme Jangan Tekstual

Wapres Ma'ruf mengingatkan pentingnya pemahaman nasionalisme kontekstual.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin (Ilustrasi). Wapres Ma'ruf mengingatkan pentingnya pemahaman nasionalisme kontekstual dan bukan sekadar nasionalisme tekstual.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin (Ilustrasi). Wapres Ma'ruf mengingatkan pentingnya pemahaman nasionalisme kontekstual dan bukan sekadar nasionalisme tekstual.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan tantangan nasionalisme bagi generasi muda di era globalisasi saat ini. Ma'ruf menilai, kesadaran dan rasa cinta tanah air tidaklah cukup dipupuk dengan cara-cara lama.

"Kita harus mampu memberikan pengertian nasionalisme yang kontekstual, bukan tekstual, apalagi yang dogmatis," ujar Ma'ruf saat kuliah umum di depan peserta program pendidikan reguler angkatan (PPRA) LEMHANNAS angkatan 60 dan 61 secara virtual, Kamis (9/7).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, nasionalisme dalam konteks saat ini harus mampu memberikan pemahaman tentang jati diri dan semangat kebangsaan yang menghargai perbedaan dan pentingnya kolaborasi antarbangsa. Dalam konteks globalisasi, kata Ma'ruf, nasionalisme ditampilkan bukan lagi dengan semangat primordial yang sempit.

"Tapi dengan kemampuan berkompetisi yang mumpuni. Kemampuan berkompetisi inilah yang akan menentukan tampilan suatu nation di ajang global.

Karena itu, ia berharap kemampuan sumber daya manusia ditingkatkan agar dapat bersaing dan berkompetisi. Sebab, kunci bangsa bersaing, bukan kekayaan alam atau kekuatan senjata, tapi kemampuan manusianya.

Untuk itu, perlunya Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Ia mengatakan, ukuran manusia unggul yakni sehat, cerdas, produktif, kompetitif, berwawasan kebangsaan dan berakhlak.

Ia pun memberi contoh, di dalam SDM yang unggul terdapat jiwa yang sehat, cerdas, produktif, kompetitif, dan berakhlak baik. Terutama dalam menghadapi masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang sedang dialami Indonesia dan negara-negara lain di dunia, diperlukan karakter-karakter tersebut untuk bersama-sama melawan pandemi global ini dengan persatuan dan jiwa nasionalisme yang tinggi.

“Saya berharap Saudara-saudara sekalian dalam mengikuti pendidikan ini tidak hanya mendalami tema-tema baku, tapi juga dapat turut menyumbangkan pikiran dalam menemukan solusi-solusi kreatif dan inovatif bagi bangsa dalam menghadapi wabah virus Covid-19,” kata Wapres. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement