REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang memastikan bahan pangan di wilayah Kota Tangerang aman hingga 27 bulan ke depan. Kini Pemkot Tangerang telah mengusulkan dua konsep ketahanan pangan untuk menjaganya tetap aman.
“Untuk stok pangan sendiri masih aman buat 27 bulan ke depan, dan juga kami dari Kota Tangerang mengusulkan dua konsep ketahanan pangan," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bahan Pangan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Masa Pandemi di Provinsi Banten, Selasa (7/7).
Kedua konsep ketahanan pangan tersebut di antaranya konsep Permanent Agriculture atau permakultur dan pembelian bahan pokok langsung di daerah penghasil. Untuk konsep permakultur merupakan konsep yang serupa dengan pertanian terpadu dan pertanian organik.
Namun, permakultur memberi penekanan pada perencanaan pertanian dan integrasinya dengan implementasi berupa praktek pertanian. “Di Kota Tangerang juga sudah diterapkan dan dimodifikasi menjadi kampung-kampung tematik. Hasilnya, warga di kampung tematik sudah bisa memenuhi kebutuhan sayuran warga serta untuk dijual ke konsumen," jelasnya.
Adapun untuk konsep pembelian bahan pokok langsung di daerah penghasil, Arief mengusulkan kepada Pemprov Banten agar Pemkot maupun Pemkab diperbolehkan membeli langsung kebutuhan pokok langsung dari daerah penghasil yang berada di wilayah Provinsi Banten.
"Misalnya Pemkot Tangerang membeli beras kepada Pemkab Pandeglang melalui BUMD yang dimiliki. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta harga yang lebih bersaing,” ucapnya.
Sementara, dalam rapat Arief menyampaikan bahwa Gubernur Banten akan segera menindaklanjuti usulan-usulan yang telah disampaikan demi ketersediaan bahan pokok. Mengingat pandemi virus Corona masih terus berlangsung dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.
“Secepatnya akan kita proses melalui pembentukan gugus tugas agar bisa cepat terealisasi," katanya.