REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabupaten/Kota di Jawa Barat masih memiliki banyak pekerjaan rumah (pekerjaan rumah) terkait penanganan Covid-19 pekan-pekan ini. Ketua Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat Ridwan Kamil meminta daerah harus selalu cepat melaporkan data kasus secara transparan.
“Keputusan gugus tugas harus selalu berdasarkan data. Kalau datanya belum lengkap, cara kita meresponnya tidak akan maksimal,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Bandung, Selasa (7/7).
Kemudian, menurut Emil, pihaknya juga meminta daerah agar meningkatkan sistem tracing, testing dan isolasi ketika ada kasus Covid-19 ditemukan. “Yang ketiga, kampanye dalam AKB harus diperkuat, kami masih melihat masyarakat menganggap AKB ini balik lagi ke seperti dulu lagi. Dua minggu ke depan, edukasi dalam video, iklan di level kab/kota, provinsi kita tingkatkan,” katanya.
Berikutnya, kata dia, meskipun pemerintah sudah bekerja, tapi partisipasi masyarakat menurut WHO adalah kunci dari pengendalian Covid-19. “Sehingga persiapan testing harus diperkuat, khususnya tes PCR minimlal 10-15 ribu testing per minggu,” katanya.
Menurutnya dalam dua pekan ke depan pihaknya akan memfokuskan penanganan dan pengetesan di sejumlah tempat rawan penyebaran Covid-19.
“Kami mengintruksikan tempat rawan kami tambahi, tadinya tempat wisata, pasar tradisional, terminal stasiun, ditambah tempat berasrama. Ini akan menjadi pusat perhatian pengetesan dalam dua minggu ke depan,” paparnya.